Ratu Elizabeth Disebut Akan Merasa Terkhianati Dengar Meghan Markle Mengaku Tak Dilindungi Kerajaan
Pengamat kerajaan menilai Ratu Elizabeth II akan kecewa mendengar pengakuan Meghan Markle baru-baru ini.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat kerajaan menilai Ratu Elizabeth II akan kecewa mendengar pengakuan Meghan Markle baru-baru ini.
Dalam dokumen hukumnya, Duchess of Sussex merasa tidak dilindungi keluarga kerajaan selama kehamilannya.
Dikutip dari Cheat Sheet , pengamat kerajaan mengatakan kesaksian Meghan hanya akan membuat nenek suaminya itu merasa dikhianati.
Berawal dari Wawancara di 2019
Dalam wawancara untuk film dokumenter Harry & Meghan: An African Journey (2019), Meghan bercerita bahwa sahabatnya sempat membahas sorotan media kepada hubungannya dengan Pangeran Harry.
"Sulit. Saya tidak berpikir ada yang bisa mengerti itu," kata Meghan.
"Sejujurnya aku tidak tahu, mungkin terdengar sulit dipahami di sini."
"Tetapi ketika saya pertama kali bertemu suami saya sekarang, teman-teman saya bahagia karena saya juga bahagia namun teman-teman Inggris saya berkata, 'Saya yakin dia (Harry) hebat tapi kamu tidak boleh melakukannya karena media Inggris akan menghancurkan hidupmu'," cerita Meghan waktu itu.
Baca: Celana Ketat hingga Sikap Pelayan Jadi Awal Ketegangan Kate Middleton dan Meghan Markle?
Baca: Chord Gitar Like Im Gonna Lose You - Meghan Trainor feat John Legend, Lengkap dengan Video Klip
Lebih lanjut, Meghan merasa kesusahan karena tidak terbiasa dengan perhatian besar dari media.
Namun sebagai keluarga kerajaan, ibu Archie ini terus mencoba untuk terbiasa.
"Hal terbesar yang saya tahu adalah hal ini tidak akan mudah, tetapi itu akan adil dan itulah bagian yang sangat sulit untuk didamaikan," tambahnya.
Meghan Mengklaim Tidak Dilindungi Keluarga Kerajaan
Dalam dokumen hukum yang diajukan oleh tim Meghan dalam gugatannya terhadap media Inggris, Mail pada Minggu lalu, Duchess of Sussex diminta menjelaskan alasannya tidak suka surat kepada ayahnya dirilis media.
"Penggugat telah menjadi subjek banyak artikel palsu dan mengganggu yang ditulis media tabloid Inggris, khususnya oleh tergugat."