Singapura Alami Resesi, Ekonomi Jatuh 41,2 Persen di Q2
Ekonomi Singapuran menyusut sekira 41,2 persen pada kuartal kedua (Q2) dibandingkan dengan kuartal pertama.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Departemen Perdagangan dan Industri Singapura mengabarkan negeri singa memasuki resesi teknis.
Ekonomi Singapuran menyusut sekira 41,2 persen pada kuartal kedua (Q2) dibandingkan dengan kuartal pertama.
Dikutip Tribunnews dari CNBC, perkiraan produk domestik bruto terbaru, sebagian besar dihitung dari data April-Mei 2020, lebih buruk dari perkiraan analis.
Ekonomi yang disurveri oleh Rueters memperkiraan ekonomi Asia Tenggara menyusut sekira 37,4 persen kuartal ke kuartal.
Baca: Apa Itu Resesi? Simak Penjelasannya Berikut Ini, Lengkap Beserta 5 Indikator Resesi
Baca: Singapura Dilanda Resesi Terburuk Sejak Merdeka, Bagaimana Dampaknya Terhadap Indonesia?
Resesi Teknis, Apa Itu?
Lebih lanjut, resesi teknis didefinisikan sebagai dua kuartal berturut-turut dari kontraksi kuartal ke kuartal.
Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Singapura melaporkan penurunan 3,3 persen dalam produk domestik bruto dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Dibandingkan dengan tahun lalu, ekonomi Singapura mengalami kontraksi sekira 12,6 persen pada kuartal kedua.
Itu juga lebih buruk dari perkiaan 10,5 persen oleh para analis dalam jajak pendapat Reuters.
Baca: Sederet Fakta Seputar Resesi Parah yang Melanda Singapura
Ekonomi Menurun karena Penguncian/Lockdown
Kinerja ekonomi pada kuartal kedua memburuk karena penerapan langkah-langkah penguncian/lockdown oleh pemerintah Singapura.
Sebagaimana diketahui, Singapura merupakan negara di Asia Tenggara yang terpukul karena penyebaran virus corona.
Langkah-langkah penguncian dimulai pada April 2020, melibatkan sebagian besar tempat kerja dan menutup semua sekolah sementara waktu.
Baca: Resesi Ekonomi di Depan Mata, Presiden Jokowi Diminta Tegas dan Cepat
Lockdown yang disebut Singapura sebagai 'Circuit Breaker' berlangsung hampir di seluruh kuartal kedua.