Vaksin Corona: 75 Negara Ingin Gabung dengan Akses COVAX
Lebih dari 75 negara dikabarkan telah menyatakan minatnya bergabung dengan skema pembiayaan COVAX.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 75 negara dikabarkan telah menyatakan minatnya bergabung dengan skema pembiayaan COVAX.
Untuk diketahui, dengan tergabung dalam skema pembiayaan tersebut, negara yang tergabung, akses cepat dan merata untuk vaksin Covid-19 dapat terjamin.
Dikutip Tribunnews dari Channel News Asia, hal tersebut dijelaskan oleh aliansi vaksin GAVI, Rabu (15/7/2020) kemarin.
Baca: Vaksin Covid-19 Moderna Tunjukkan Hasil Menjanjikan, Uji Coba Fase 3 Mulai 27 Juli 2020
Baca: Vaksin Moderna Manjur Tingkatkan Antibodi Pasien Covid-19
Dalam pernyatan, aliansi menerangkan, ke-75 negara yang akan membiayai vaksin dari anggaran publik.
Mereka akan bermitra dengan sekira 90 negara miskin yang didukung melalui sumbangan sukarela kepada COVAX Advance Market Commitment (AMC) GAVI.
"COVAX adalah satu-satunya solusi global untuk pandemi Covid-19," ungkap Kepala Eksekutif GAVI Seth Berkley dalam pernyataan.
"Untuk sebagian besar negara, apakah mereka mampu membayar untuk dosis mereka sendiri, atau memerlukan bantuan," tambahnya.
Baca: Vaksin Moderna Manjur Tingkatkan Antibodi Pasien Covid-19
"Itu berarti (mereka) menerima bagian dosis (vaksin) yang dijamin dan menghindari didorong ke belakang antrian, seperti kita lihat selama pandemi H1N1, satu dekade lalu," terangnya,
Mewakili 60 Persen Populasi Dunia
Untuk diketahui, kelompok yang terdiri dari 165 negara ini mewakili lebih dari 60 persen populasi dunia.
COVAX dipimpin oleh GAVI, WHO dan Koalisi CEPI untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi.
Mereka menyebut tujuannya adalah memberikan dua milyar dosis vaksin yang efektif dan disetujui pada 2012 mendatang.
Baca: Kendala yang Dihadapi Lembaga Eijkman dalam Membuat Vaksin Covid-19
Baca: Kepala LBM Eijkman Sebut Indonesia Harus Mampu Temukan Vaksin Covid-19 dan Memproduksinya
Lebih dari 100 vaksin Covid-19 potensian tengah dalam pengembangan.
Sekira 20 dalam uji klinis manusia.
AstraZeneca, tengah mengembangkan suntukan Covid-19 potensial dikenal sebagai AZD1222, telah setuju memasok 300 juta dosis COVAX, jika vaksin terbukti efektif dan berlisensi.
*WHO belum merekomendasikan obat atau vaksin apa pu. Penelitina lebih lanjut masih dalam pengembangan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.