Buku 'Aib' Donald Trump Pecahkan Rekor Penjualan
Buku 'Too Much and Never Enough' yang ditulis keponakan Donald Trump, Mary Trump, memecahkan rekor penjualan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Buku 'Too Much and Never Enough: How My Family Created the World's Most Dangerous Man' yang ditulis keponakan Donald Trump, Mary Trump, memecahkan rekor penjualan.
Buku yang berisi sisi lain Presiden AS, Donald Trump, dari versi Mary dan keluarga itu laku hingga 950.000 eksemplar pada hari pertama penjualan.
Penerbit Simon & Schuster mengatakan angka itu termasuk pra-penjualan, e-book, dan buku audio.
Simon & Schuster mengaku jumlah tersebut memecahkan rekor penjualan dari perusahaan penerbit itu.
Buku 'Too Much and Never Enough: How My Family Created the World's Most Dangerous Man' mulai dikomersialisasikan pada Selasa.
Dikutip dari CNN, buku itu menggambarkan sisi lain Trump yang tidak banyak diketahui orang.
Baca: Dampak Covid-19 Pada Sektor Pariwisata Berpotensi Hilangkan Devisa Sebesar 4 Miliar Dolar AS
Baca: Pompeo: Trump Hanya Ingin Bertemu Kim, Jika Akan Hasilkan Kemajuan Nyata
Sebelumnya, Simon & Schuster juga merayakan penjualan buku terbitannya yang fenomenal, 'The Room Where It Happened' karya mantan Penasihat Keamanan Nasional, John Bolton.
Buku yang mengungkap dugaan kongkalikong Trump dengan Presiden China Xi Jinping itu terjual lebih dari 780.000 eksemplar di minggu pertama penjualannya.
Sebelumnya, penerbit Simon & Schuster jarang mencapai ribuan penjualan dalam jangka waktu itu.
Buku 'Too Much and Never Enough: How My Family Created the World's Most Dangerous Man' diprediksi akan bergabung dengan buku-buku tentang Trump yang best-seller dan sensasional.
Dulu buku serupa 'Fear' karya jurnalis kawakan, Bob Woodward, terjual sebanyak 900.000 kopi di hari pertama penjualan.
'A Higher Loyalty' oleh mantan Direktur FBI, James Comey, telah terjual 600.000 kopi pada akhir minggu pertama.
Lalu 'Fire & Fury' buku hit Michael Wolff, terjual lebih dari 1,7 juta kopi pada saat sudah habis selama sebulan.
Tingginya penjualan menampilkan ketertarikan besar dari publik kepada sosok Trump.