Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesempatan Indonesia Menarik 87 Perusahaan Jepang yang Akan Keluar dari China

Sebanyak 87 perusahaan Jepang akan memindahkan perusahaannya dari China ke Asia Tenggara atau ada yang balik ke dalam Jepang

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kesempatan Indonesia Menarik 87 Perusahaan Jepang yang Akan Keluar dari China
Richard Susilo
Foto PM Jepang Shinzo Abe saat jumpa pers 7 April 2020 malam 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - PM Jepang Shinzo Abe telah merestui pemberian subsidi bagi perusahaan Jepang yang bisa memberikan tambahan bantuan kepada negaranya dalam hal berbagai pasokan terutama bidang medis agar tak tergantung lagi kepada negara lain, termasuk China.

"Sebanyak 87 perusahaan Jepang akan memindahkan perusahaannya dari China ke Asia Tenggara atau ada yang balik ke dalam Jepang," papar sumber Tribunnews.com seorang pejabat di kementerian ekonomi perdagangan dan industri Jepang (MEI) Selasa ini (21/7/2020).

Sebanyak 87 perusahaan Jepang itu akan menerima total 70 miliar yen subsidi dari pemerintah Jepang untuk memindahkan lini produksi, dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan Jepang pada tetangganya China.

Mereka akan membangun rantai pasokan yang tangguh bagi keperluan negerinya sendiri di Jepang atau di negara-negara Asean.

"Itulah sebabnya kesempatan sebenarnya bagi Indonesia untuk menarik perusahaan Jepang tersebut saat ini untuk berinvestasi di negeri yang penuh senyum," tambah sumber itu lagi sambil tersenyum.

Tiga puluh perusahaan Jepang itu yang kini berada di China akan mengalihkan produksi ke Asia Tenggara, termasuk Hoya, yang memproduksi komponen hard-drive dan akan pindah ke Vietnam dan Laos.

Berita Rekomendasi

Sumitomo Rubber Industries akan membuat sarung tangan karet nitril di Malaysia, sementara Shin-Etsu Chemical akan mengalihkan produksi magnet tanah jarang ke Vietnam.

Sedangkan 57 proyek lainnya akan menuju balik ke Jepang.

Pembuat barang-barang rumah tangga Iris Ohyama saat ini memproduksi masker wajah di pabrik-pabrik mereka di Cina di kota pelabuhan Dalian, Provinsi Liaoning, dan Suzhou, sebelah barat Shanghai, dengan kain bukan tenunan dan bahan-bahan utama lainnya yang dibeli dari perusahaan-perusahaan Cina.

Dengan bantuan subsidi, perusahaan akan mulai memproduksi masker wajah di pabrik Kakuda di pangkalannya di Perfektur Miyagi di Jepang utara. Semua bahan akan disiapkan secara lokal, terlepas dari pemasok luar negeri.

Pembuat produk kebersihan Saraya, yang penawarannya termasuk pembersih berbasis alkohol, juga memenuhi syarat untuk subsidi.

Perusahaan yang memenuhi syarat termasuk produsen suku cadang penerbangan, suku cadang mobil, pupuk, obat-obatan dan produk kertas, dengan daftar nama besar seperti Sharp, Shionogi, Terumo dan Kaneka.

Pemerintah mengalokasikan 220 miliar yen dalam anggaran tambahan tahun fiskal 2020 untuk menciptakan program subsidi untuk mendorong perusahaan memindahkan pabrik ke Jepang.

Dari jumlah itu, 23,5 miliar yen disisihkan untuk mempromosikan diversifikasi lokasi produksi dari Cina ke Asia Tenggara.

Di awal wabah coronavirus, Jepang mengalami tantangan berat dalam mencari barang-barang seperti topeng, banyak di antaranya berasal dari Cina.

Kini dalam mengantisipasi gelombang kedua pandemi Corona, semakin banyak perusahaan Jepang dipersiapkan mempersiapkan diri bagi pasokan terutama terkait medis untuk negeri Sakura tersebut dengan memasukkan kembali mereka kembali ke Jepang atau ke negara-negara di Asia Tenggara.

"Sampai saat ini belum ada keputusan perusahaan lain yang ingin ke Indonesia karena tampaknya pandemi Corona di Indonesia masih rawan. Namun perhatian dan harapan perusahaan Jepang tentu masih besar terhadap Indonesia dalam waktu dekat ini untuk memindahkan usaha ke sana," lanjutnya.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas