Masjid Berusia 200 Tahun di India Rusak Dilanda Hujan Lebat
Kubah masjid berusia 200 tahun yang berdiri di New Delhi, India, hancur berkeping-keping setelah dilanda hujan lebat.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kubah masjid berusia 200 tahun yang berdiri di New Delhi, India, hancur berkeping-keping setelah dilanda hujan lebat.
Majid Mubarak Begum yang juga dikenal sebagai Randi ki Masjid itu merupakan bangunan yang didirikan pada abad ke-19, tepatnya tahun 1823.
Dibangun menggunakan pasir dan batu merah, Masjid Mubarak merupakan satu diantara warisan bersejarah di India.
“Sekitar pukul 6.45 pagi, saya berdiri di luar masjid dan melihat hujan sangat deras."
"Tiba-tiba petir menyambar, dan kubah runtuh. Ada dua-tiga yang sedang salat di dalam tapi tidak ada yang terluka," kata imam masjid, Mohammad Zahid.
Hujan lebat yang terjadi pada Minggu (19/7/2020) di New Delhi menyebabkan banjir hingga kerusakan sejumlah bangunan.
Baca: Singgung Baim Wong Kerap Pamer Pencitraan, Nikita Mirzani Umbar Bukti Transfer Uang & Bangun Masjid
Baca: Fakta Omaswati Meninggal Dunia: Idap Penyakit Paru-Paru dan Diabetes hingga Ingin Bangun Masjid
Dikutip dari Al Jazeera, banjir menewaskan dua orang karena banyaknya rumah dan pepohonan yang tumbang.
Zahid mengaku sedang tidur di dalam masjid ketika terdengar gemuruh guntur dan hujan lebat.
Zahid merupakan muazin sekaligus imam di Masjid Mubarak Begum sejak 2004 silam.
Dia mengungkapkan perbaikan terakhir di masjid bersejarah itu dilakukan pada 2016.
Sejak saat itu belum ada perbaikan lagi untuk masjid bersejarah ini.
Zahid mengaku sudah berkali-kali meminta Dewan Wakaf untuk setidaknya memperbaiki atap masjid.
Pada Senin (20/7/2020), Zahid kembali melaporkan kerusakan kubah masjid kepada Dewan Wakaf Delhi.
Anggota Dewan Wakaf, Himal Akhtar, mengatakan kepada surat kabar Indian Express perbaikan masjid bersejarah adalah prioritas.
Masjid yang Dibangun Seorang Penari
Masjid Mubarak Begum terletak di wilayah padat di Old Delhi, Chawri Bazaar.
Bangunan berwarna merah ini dibangun seorang penari asal Pune, India Barat, bernama Mubarak Begum yang memeluk agama Islam setelah pindah ke Delhi.
Mubarak Begum sebenarnya gadis berdarah Hindu yang juga bekerja sebagai penari di pengadilan Mughal.
Dia dilahirkan dalam keluarga brahmana yang awalnya mengejar karier sebagai gadis penari di Pune tetapi kemudian masuk Islam setelah bepergian ke Delhi kolonial.
Wanita itu menikah dengan David Ochterlony, warga Inggris yang tinggal di masa pemerintahan Kekaisaran Mughal.
Setelah David meninggal pada 1825, wanita itu menikah lagi dengan seorang bangsawan Mughal yang memerangi Inggris pada 1857.
Kabar runtuhnya kubah masjid berusia ratusan tahun itu disesali publik India.
Selama beberapa hari terakhir, India dilanda cuaca ekstrem, yakni hujan lebat berujung banjir.
Departemen Meteorologi India mencatat curah hujan di New Delhi sebesar 74,8 mm yang menyebabkan banjir setinggi lutut.
Di negara bagian Assam, sedikitnya 84 orang dikabarkan meninggal dunia dan hampir tiga juta orang kehilangan rumah akibat hujan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.