Pangeran Harry dan William Dituduh Gunakan Dana Amal untuk Kepentingan Proyek Pribadi
Organisasi anti-kerajaan melaporkan badan amal milik Pangeran Harry dan William karena dugaan penyalahgunaan dana dan konflik kepentingan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Organisasi anti-kerajaan melaporkan badan amal milik Pangeran Harry dan William karena dugaan penyalahgunaan dana dan konflik kepentingan.
Organisasi Republik yang diawaki Graham Smith itu melaporkan badan amal Sussex Royal dan The Royal Foundation ke Komisi Amal Inggris.
Smith menuduh ada aliran dana antar kedua badan amal ini, yang terjadi karena hubungan kakak-adik antara William dan Harry, dikutip dari Daily Mail.
Baca: Harry Kane si Bocah Tottenham, Mourinho: Dia Tidak Mungkin Istimewa Bersama Tim Lain
Baca: Dinilai Terlalu Boros, Pangeran William dan Kate Middleton Habiskan Rp 276,5 Juta untuk Pagar
Pihaknya mengklaim The Royal Foundation memberikan £145.000 (Rp 2,8 milyar) sebagai hibah kepada Sussex Royal dan dana sebesar £144.901 (Rp 2,73 milyar) kepada Travalyst, perusahaan eko-pariwisata milik Pangeran Harry.
The Royal Foundation dibentuk pada tahun 2009 sebagai sarana Pangeran Harry dan William melancarkan kegiatan amal mereka.
Istri keduanya, Meghan dan Kate menjadi patron atau rekan para pangeran di badan amal itu.
Sementara itu badan amal Sussex Royal dibentuk setelah Pangeran Harry menikah dengan Meghan Markle.
Namun sejak pasangan Sussex berpisah dari rumah Duke dan Duchess of Cambridge pada 2019 silam, badan amal itu sudah tidak beroperasi.
Bahkan Ratu Elizabeth II tidak mengizinkan Harry dan Meghan menggunakan label Sussex Royal setelah mereka resmi keluar dari anggota senior.
Dalam surat pengaduannya, CEO Republik Graham Smith mengajukan keluhan resmi kepada dua badan amal milik putra Pangeran Charles itu.
"Kedua badan amal ini tampaknya melanggar pedoman tentang penggunaan dana amal yang tepat dan mungkin gagal dalam tugas mereka untuk bertindak secara independen dan semata-mata demi kepentingan tujuan mereka," bunyi surat itu.
"The Royal Foundation memberikan hibah sebesar £145.000 kepada Sussex Royal dan £144.901 kepada organisasi nirlaba (Travalyst)."
Muncul dugaan konflik kepentingan dalam aliran dana tersebut, demikian diduga Smith dalam suratnya.
CEO dari organisasi anti-kerajaan ini juga menjelaskan bahwa setelah badan amal Sussex Royal ditutup, semua dananya dikirimkan ke Travalyst.