Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA Sekte Seks di Italia: Dipimpin Lansia, Pelecehan Seksual, hingga Ritual Menari Tanpa Busana

Kemunculan sekte seks di Italia membuat gempat, lantaran terdapat dugaan pelecehan hingga penyiksaan secara seksual.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in FAKTA Sekte Seks di Italia: Dipimpin Lansia, Pelecehan Seksual, hingga Ritual Menari Tanpa Busana
Kredit: Markas Besar Kepolisian Novara (Via The Sun)
Polisi gerebek markas besar Kultus Seks / para korban yang merupakan gadis saat menari tanpa busana 

TRIBUNNEWS.COM - Markas besar sekte seks di Italia digerebek polisi.

Petugas menyerbu markas besar kelompok tersebut di Novara dekat Milan, Italia, pada hari Minggu (19/7/2020).

Penyerbuan dilakukan atas dugaan perbudakan dan pelecehan seksual.

Berikut fakta-faktanya yang telah dirangkum Tribunnews.com:

1. Dipimpin Lansia 77 Tahun

Rupanya sekte seks tersebut dipimpin oleh seorang pria berusia 77 tahun yang dijuluki 'The Doctor', dan kini telah dibekuk oleh polisi.

Dilansir The Sun, polisi mengatakan, pemimpin kultus yang merupakan seorang lansia tersebut, memanfaatkan sekte sesat itu sebagai bisnis.

Berita Rekomendasi

Termasuk sekolah dansa untuk memikat dan mencuci otak perempuan muda.

Sehingga para gadis dapat masuk dan dikuasai sekte seks itu.

Organisasi itu memiliki struktur piramida, di mana mengurutkan siapa pengikut paling setia bekerja sama dengan The Doctor, kata polisi.

2. Para Gadis Berjuluk 'Binatang Buas'

Sebuah ritual di sekte seks Italia mengharuskan para gadis menari dengan bertelanjang dada dan mengenakan rok mini. Sekte ini dipimpin oleh kakek 77 tahun yang dijuluki The Doctor.
Sebuah ritual di sekte seks Italia mengharuskan para gadis menari dengan bertelanjang dada dan mengenakan rok mini. Sekte ini dipimpin oleh kakek 77 tahun yang dijuluki The Doctor. (NOVARA POLICE HEADQUARTERS via DAILY MAIL)

Para gadis menyembah pemimpin mereka 'The Doctor', dan saling menyebut satu sama lain sebagai 'binatang buas'.

Para wanita tersebut dilarang untuk menyebutkan nama mereka.

Mereka juga dipaksa untuk memutuskan semua ikatan dengan keluarga mereka dan meyakinkan orang lain untuk bergabung.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas