17 Kelompok di Jepang Memulai Uji Klinis Vaksin Anti Corona Sejak 30 Juni 2020
Sebanyak 17 kelompok gelombang pertama uji klinis di Jepang juga termasuk para ahli di Universitas Tokyo, Universitas Osaka dan sebagainya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejak 30 Juni 2020 sudah ada 17 kelompok yang memulai uji klinis vaksin anti corona di Jepang. Salah satunya dari Anges Co.Ltd yang bermarkas di Ibaraki, Perfektur Osaka.
"Kami akan menyelesaikan uji klinis tahap pertama tanggal 31 Juli mendatang dan akan segera mengumumkan hasilnya," ujar sumber Tribunnews.com, Sabtu (25/7/2020).
Sebanyak 17 kelompok gelombang pertama uji klinis di Jepang juga termasuk para ahli di Universitas Tokyo, Universitas Osaka dan sebagainya.
Mereka melakukan uji klinis terhadap pasien sebanyak antara 10 hingga 100 orang.
Pada tahap kedua dengan pasien antara 100 sampai 1000 orang dilakukan oleh 3 kelompok peneliti di Jepang.
Sedangkan tahap ketiga, penelitian terhadap 1000 hingga 10.000 orang akan dilakukan oleh 4 kelompok peneliti di Jepang.
Pada akhirnya semua mengarah kepada antisipasi Covid-19 untuk tujuan suksesnya penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 24 Juli 2021 mendatang.
"Sehingga kemungkinan Maret 2021 sudah ada kepastian keberhasilan vaksin tersebut dan selanjutnya diterapkan ke masyarakat Jepang," ungkap sumber itu lagi.
Baca: Masyarakat Jangan Lengah Meski Saat Ini Ada Uji Klinis Vaksin Sinovac
Ei Yamada, President Anges Co. Ltd mengungkapkan 22 Juli lalu, bahwa Vaksin DNA untuk Infeksi Coronavirus Baru (COVID-19) sedang dilakukan uji klinisnya saat ini.
"Fase 1/2 uji klinis vaksinasi dosis rendah diselesaikan dalam uji klinis di Rumah Sakit Universitas Kota Osaka yang dilampirkan pada vaksin DNA untuk infeksi coronavirus baru. Saat ini, kami menyuntikkan dosis tinggi, dan setelah menyelesaikan semua inokulasi," papar Yamada.
Anges berencana untuk mempublikasikan hasil tes awal pada tindak lanjut pada musim gugur 2020.
"Garis besar evaluasi keamanan dan imunogenisitas obat yang diteliti untuk inokulasi intramuskuler pada sukarelawan dewasa yang sehat. Jumlah target pasien 30 (15 dalam kelompok dosis rendah), 15 dosis dalam kelompok dosis tinggi dengan interval 2 minggu)," tambahnya.
Periode uji yang direncanakan sampai 31 Juli 2021, termasuk 52 minggu masa tindak lanjut dari vaksinasi pertama.
"Efek pada saat ini sedang dalam pengawasan," ungkapnya.
Diperkirakan walaupun target penyelesaian 31 Juli 2021, penyelesaian akhir nantinya bisa lebih cepat dari tanggal tersebut sehingga penyelenggaraan Olimpiade bisa berjalan dengan lancar yang dimulai 24 Juli 2021.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com