China Perintahkan Penutupan Konsulat AS di Chengdu sebagai Balasan Ditutupnya Kedutaan di Houston
China perintahkan Amerika Serikat menutup konsulatnya di kota barat daya Chengdu sebagai balasan atas ditutupnya konsulat Tiongkok di kota Houston.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - China memerintahkan Amerika Serikat (AS) menutup konsulatnya di kota barat daya Chengdu.
Perintah itu dikeluarkan sebagai balasan atas ditutupnya konsulat Tiongkok di kota Houston, Texas, AS.
Mengutip Al Jazeera, Kementerian Luar Negeri China mengatakan, penutupan misi Chengdu merupakan tanggapan yang sah dan diperlukan.
Sementara itu, katanya, mengenai keputusan AS menutup misi di Houston sangat tak masut akal.
“Hubungan China-AS saat ini bukanlah apa yang ingin dilihat Tiongkok,” katanya dalam pertanyaan.
Baca: Hubungan Kian Memanas, AS Makin Getol Lakukan Pengintaian Udara terhadap China
Baca: China-AS Memanas, Amerika Tangkap Agen Mata-mata China yang Menyamar Sebagai Peneliti
Menteri Luar Negeri China Tegaskan AS yang Bertanggung Jawab atas Kejadian Ini
Lebih lanjut, terkait situasi ini, dia menyebut AS lah yang bertanggung jawab.
“Kami sekali lagi mendesak Amerika Serikat untuk segera menarik kembali keputusan yang salah agar menciptakan kondisi yang diperlukan, untuk membawa hubungan bilateral kembali ke jalurnya,” tambahnya.
Namun tak disebutkan kapan konsulat AS itu harus dikosongkan.
Tetapi, Hu Xinjin, Pemimpin redaksi surat kabar Global Times mengatakan, periode pemberitahuan berlaku untuk 72 jam.
“Itu artinya konsulat AS di Chengdu akan ditutup Senin pagi,” tulisnya dalam Twitter.
Baca: Vaksin Covid-19 Asal China akan Diuji Coba ke 1.620 Relawan di Indonesia Awal Agustus
Baca: Polisi Jaga Ketat Gedung Konsulat AS di Chengdu Setelah China Perintahkan Penutupan
Lebih jauh, koresponden Al Jazeera dari kota Wuhan, Hubei, China, menggambarkan hubungan bilateral kedua negara.
“Ada sekira 200 staf yang bekerja di konsulat Chengdu, termasuk skira 50 pejabat AS,” katanya.
“Konsulat juga dianggap sebagai pos keluhan yang cutup panting bagi AS, ketika menyagkut masalah-masalah seperti Tibet dan Xinjiang,” tambahnya.