Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Delapan Sosok Perempuan Ini Berpeluang Jadi Wakil Joe Biden di Pilpres AS November 2020

Biden bisa pilih Stacey Abrams, Tammy Baldwin, Karen Bass, Keisah L Bottoms, Val Demings, Tammy Duckworth, Michele Lujan Grisham, dan Kamala Harris

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Delapan Sosok Perempuan Ini Berpeluang Jadi Wakil Joe Biden di Pilpres AS November 2020
AFP
Joe Biden dan Donald Trump 

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Kandidat terkuat Demokrat di Pilpres AS 2020, Joe Biden, pernah menjanjikan akan menggandeng perempuan sebagai wakilnya.

Pengalaman Biden selama 8 tahun mendampingi Barrack Obama, memberi dia pengetahuan dan pengalaman yang lebih dari cukup untuk melibatkan perempuan di pemerintahannya.

Jurnal Politico.com, Senin (27/7/2020), merilis 8 sosok perempuan, yang berpeluang besar masuk pilihan Joe Biden.

Biden diperkirakan akan mengumumkan pasangannya antara 1-17 Agustus 2020, sejalan pelaksanaan konvensi Demokrat untuk menetapkan secara final capres/cawapres mereka.

Posisi wapres di kubu Demokrat akan sangat signifikan, mengingat Joe Biden akan berusia 78 tahun saat Pilpres digelar November 2020.

Biden dalam beberapa kesempatan mengatakan, sangat penting calon wakil presidennya siap menjadi presiden sejak hari pertama dilantik.

Tim media Politico.com telah secara intens menginventaris, melacak, menganalisis tokoh-tokoh perempuan di kalangan Demokrat yang memiliki kualifikasi, kapabilitas, dan kompetensi ideal.

Berita Rekomendasi

Ada 8 perempuan, yang semuanya saat ini menduduki jabatan publik. Sekurangnya ia berpengalaman menduduki jabatan politik tingkat elite.

Mereka terdiri Stacey Abrams, Tammy Baldwin, Karen Bass, Keisah Lance Bottoms, Val Demings, Tammy Duckworth, Michele Lujan Grisham, dan Kamala Harris.

Berikut ulasan profil, komentar para tokoh perempuan ini tentang Joe Biden, pemerintahan dan masa depan AS.

1.       Stacey Abrams

Abrams (46) menghabiskan 10 tahun di Majelis Umum Georgia, termasuk masa jabatan enam setengah tahun sebagai pemimpin minoritas Dewan Negara yang berakhir 2017.

Ia lantas mencalonkan diri sebagai gubernur. Abrams merupakan wanita pertama yang memimpin salah satu partai di majelis, dan oang kulit hitam pertama memimpin di DPR.

Saat pemilihan gubernur Georgia itu, Abrams kalah dari lawannya, Brian Kemp (Republik). Seisih suara mencapai 50.000 suara.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas