Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden AS Donald Trump Desak Pilpres November Ditunda

Konstitusi AS tidak memberikan wewenang Presiden menunda pemilihan presiden. Kongres memiliki wewenang penuh menentukan waktu pemilihan

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Presiden AS Donald Trump Desak Pilpres November Ditunda
ALEX EDELMAN / AFP
Presiden AS Donald Trump mengenakan masker ketika ia mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland pada 11 Juli 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, TEXAS - Presiden AS Donald Trump menyarankan Pemilihan Presiden 3 November 2020 harus ditunda untuk mencegah kecurangan akibat pemungutan suara melalui surat.

Lewat akun Twitternya, Kamis (30/7/2020), Trump menyebut pemungutan suara lewat surat akan menyebabkan "pemilihan yang paling tidak akurat dan curang" dalam sejarah AS.

"Ini akan sangat memalukan bagi AS. Menunda pemilihan sampai orang dapat memilih dengan tepat, aman dan aman," tulis Trump dikutip Sputniknews.com dari akun Twitternya.

Desakan ini merupakan serangan terkuat Trump pada sistem pemilihan jarak jauh, yang digunakan di AS untuk mencegah dampak lebih luas pandemi coronavirus.

Seruan Trump ini bukan kali pertama. Ia beberapa kali melontarkan keberatannya mekanisme pemunguutan suara lewat surat.

Namun Trump tidak pernah menyodorkan bukti apapaun, pemungutan suara melalui surat akan mengundang kecurangan, penipuan dan merusak peluang dirinya terilih kembali.

Trump mengklaim pekan lalu, pemerintah asing akan memalsukan "jutaan" surat suara yang dikirim ke warga dan dikembalikan ke panitia pemungutan suara.

Berita Rekomendasi

Jaksa Agung William Barr, sekutu dekat Trump, melontarkan teori yang sama bulan lalu.

Kepada Komite Kehakiman DPR, ia menegaskan akal sehat mengatakan pihak asing akan mencoba melakukan intervensi.

Barr juga tidak menyodorkan bukti apapun, yang menunjukkan negara-negara asing dapat dengan sukses mencurangi pemilihan AS dengan surat suara palsu.

Stasiun televisi CNN juga menyiarkan pernyataan Trump ini. Namun CNN menekankan, Trump tidak memiliki wewenang menunda pemilihan.

Konstitusi memberi Kongres kekuatan untuk menetapkan tanggal pemilihan. Pernyataan Trump ini muncul 96 hari sebelum pemilihan.

Langkah eksplisit Trump ini juga dilakukan beberapa menit setelah pemerintah federal melaporkan kontraksi ekonomi terburuk dalam sejarah Amerika.

Trump sebelumnya telah berulang kali membangkitkan rasa takut warga, dan mengesankan pemilihan lewat surat elektronik mengarah penipuan skala luas.

Tweet-nya yang cukup kontras ini mencuat setelah serentetan jajak pendapat baru-baru ini di wilayah kemenangannya pada 2016, menunjukkan dia tertinggal oleh Joe Biden.(Tribunnews.com/Spputniknews.com/CNN.com/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas