Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Batal Melarang, Presiden Trump Ingin ByteDance Lepas Tiktok ke Microsoft Corp

Tiktok akan terpisah dari ByteDance. Para pejabat AS telah beberapa kali menegaskan, TikTok di bawah pemiliknya dari China merupakan ancaman bagi AS.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Batal Melarang, Presiden Trump Ingin ByteDance Lepas Tiktok ke Microsoft Corp
Olivier DOULIERY / AFP
Logo aplikasi TikTok ditampilkan di layar iPhone pada 13 April 2020, di Arlington, Virginia 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden AS Donald Trump diam-diam mendorong perusahaan China ByteDance melepas Tiktok ke Microsoft Corp.

Ia memberi waktu 45 hari kepada ByteDance, untuk berunding. Kabar ini dilansir kantor berita Reuters, Senin (3/8/2020), dikutip Sputniknews.com.

Reuters mengutip tiga sumber politik yang disebut mengetahui upaya pengambilalihan aplikasi video unik Tiktok itu. Akuisisi itu berpeluang besar segera diputuskan. 

Sebelumnya, Trump bertekad melarang aplikasi Tiktok di Amerika. Pelarangan itu diyakini balasan atas “sabotase” kaum muda AS terhadap reli kampanyenya di Tulsa, Oklahoma, beberapa waktu lalu.

Kampanye terbuka di Tulsa itu dihadiri sangat sedikit orang, meski pendaftaran daring membeludak. Ternyata pendaftaran itu umumnya dilakukan kaum muda Tiktok, dan jadi semacam “prank”.

“Kami akan memperbaikinya dalam beberapa hari ke depan sehubungan risiko keamanan nasional yang ditimbulkan perangkat lunak yang terhubung Partai Komunis China,” kata Menlu AS Mike Pompeo dikutip Fox News, Minggu (2/8/2020).

Baca: Presiden Trump Segera Tandatangani Larangan TikTok di Amerika

Pompeo menuduh aplikasi Tiktok dan WeChat memanen data pribadi warga AS dan bisa diakses oleh China.

Berita Rekomendasi

Terkait negosiasi ini, waktu 45 hari itu menurut sumber Reuters, akan berfungsi sebagai periode transisi bagi Microsoft untuk mengembangkan teknologi untuk TikTok.

Jika dilepas, Tiktok akan terpisah dari ByteDance. Para pejabat AS telah beberapa kali menegaskan, TikTok di bawah pemiliknya dari Tiongkok merupakan ancaman bagi negara mereka.

Terutama menyangkut potensi pengambilan data pribadi penggunanya. Jumat lalu, Trump secara terbuka berencana untuk sepenuhnya melarang TikTok di Amerika Serikat.

Hal itu ia kemukakan setelah menepis ide akuisisi oleh Microsoft. Namun, Trump kemudian dilaporkan berubah pikiran setelah menerima masukan sekutu Republiknya.

Salah satu sumber mengatakan, pelarangan langsung Tiktok akan mempengaruhi pilihan kaum muda yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya.

Baca: Donald Trump Sebut Akan Blokir TikTok, Netizen di Twitter Bereaksi dengan Meme

"Solusi sama-sama menang,” cuit Senator Republik Lindsey Graham sebagai tanggapan atas sikap Trump yang tampaknya diperbarui pada Minggu, menjelang pengumuman resmi Gedung Putih.

ByteDance tidak secara langsung membahas potensi kesepakatan dengan pihak asing. Microsoft telah mempertimbangkan langkah (akuisisi), sebagai bagian " menghargai pentingnya mengatasi masalah presiden".

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas