Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Toko Miras Tutup karena Lockdown, 10 Orang di India Tenggak Campuran Hand Sanitizer hingga Tewas

10 orang meninggal karena hand sanitizer setelah India melarang penjualan alkohol saat dikunci.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in Toko Miras Tutup karena Lockdown, 10 Orang di India Tenggak Campuran Hand Sanitizer hingga Tewas
Thinkstockphotos
Ilustrasi minuman beralkohol 

TRIBUNNEWS.COM - Sepuluh orang tewas di sebuah kota di India setelah meminum hand sanitizer tangan berbasis alkohol.

Hal itu buntut dari keputusasaan mereka lantaran toko-toko minuman keras lokal tutup karena penguncian akibat wabah virus corona.

Dikutip dari Sky News, kesepuluh orang itu berasal dari kota Kurichedu, Andhra Pradesh, India.

Dari sepuluh orang itu, tujuh di antara tewas pada Jumat pagi dalam perawatan di rumah sakit.

Mereka menyusul tiga lainnya yang lebih dulu tewas pada Kamis lalu.

Dua petugas berpakaian APD lengkap terekam sedang membuang jenazah pasien Covid-19 di trotoar jalanan di India.
Dua petugas berpakaian APD lengkap terekam sedang membuang jenazah pasien Covid-19 di trotoar jalanan di India. (Tangkapan layar YouTube NDTV)

Baca: Seorang Insinyur di India Diculik Lalu Dipaksa Nikahi Wanita Tak Dikenalnya di Bawah Todongan Pistol

Menurut informasi, mereka dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh menderita sakit perut yang amat sangat.

Bahkan mereka mengalami muntah-muntah hingga tak sadarkan diri.

Berita Rekomendasi

Polisi yang datang ke lokasi menemukan botol kemasan cairan sanitizer di setidaknya 20 rumah.

Diketahui, mereka memang ketergantungan kepada alkohol.

"Beberapa orang yang sangat kecanduan alkohol telah mengonsumsi hand sanitizer yang (kandungan alkoholnya) tertinggi," kata Siddharth Kaushal, pejabat tinggi kepolisian di distrik itu.

Ilustrasi minuman beralkohol
Ilustrasi minuman beralkohol (Thinkstockphotos)

Baca: Gagal Berhaji, Pasangan India Habiskan Tabungan Haji Rp 146 Juta untuk Membantu Warga Miskin

"Alkohol tidak tersedia karena lockdown, tetapi hand sanitizer mudah tersedia," tambahnya.

Beberapa orang yang juga peminum hand sanitizer ini baru keluar dari rumah sakit, kata Kaushal.


Dia menambahkan, beberapa dari mereka yang meninggal memiliki kondisi kesehatan lain.

Anggota keluarga korban mengatakan kepada polisi, mereka telah jatuh pingsan beberapa jam setelah meminum hand sanitizer.

Tidak diketahui berapa banyak yang telah mereka konsumsi.

Media setempat mengatakan para korban berusia antara 25 dan 65 tahun.

India Olah Kardus Jadi Kasur Rumah Sakit untuk Pasien Corona
India Olah Kardus Jadi Kasur Rumah Sakit untuk Pasien Corona (Sharjah24 News)

Baca: Menlu: 436 Jamaah Tabligh Indonesia Telah Jalani Proses Hukum di India

India mencatat lonjakan paling tajam dalam kasus virus corona baru pada hari Sabtu dengan 57.118 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Kementerian kesehatan juga melaporkan 764 kematian terkait virus corona tambahan, sehingga total menjadi 36.511.

Catatan terbaru pada Senin (3/8/2020), India memiliki total 1.807.222 kasus positif corona.

Di antaranya, 38.176 dinyatakan meninggal dunia dan 1.188.389 sembuh.

Relawan dari sebuah kuil Sikh mendistribusikan makanan gratis kepada para tunawisma selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19 di New Delhi pada 15 April 2020.
Relawan dari sebuah kuil Sikh mendistribusikan makanan gratis kepada para tunawisma selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19 di New Delhi pada 15 April 2020. (Prakash SINGH / AFP)

Baca: Update Corona Global 3 Agustus Siang: Pasien Sembuh AS 2,3 Juta, Brasil 1,8 Juta, India 1,1 Juta

Sebagian besar kegiatan ekonomi telah dibuka kembali untuk menghindari bencana keuangan.

Tetapi banyak negara mengisolasi daerah-daerah setempat di mana infeksi mengalami lonjakan.

Ada penguncian ketat di Kurichedu setelah kasus yang dilaporkan di Andhra Pradesh naik sembilan kali lipat dalam sebulan.

Kasus telah meningkat tiga kali lipat di negara ini secara keseluruhan selama periode yang sama.

Negara bagian lainnya memiliki tingkat pengujian tertinggi, per juta orang di negara ini.

(Tribunnews.com/Maliana)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas