Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus TikTok dan Huawei, Perang Dagang AS-China, dan Ancaman Bencana Global  

Trump memberi waktu 45 hari sejak 3 Agustus 2020. Akuisisi harus kelar, atau Tiktok digulung selamanya dari jangkauan warga AS.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Kasus TikTok dan Huawei, Perang Dagang AS-China, dan Ancaman Bencana Global  
ISTIMEWA
ILUSTRASI 

Sesudah pertemuan 1972, China benar-benar bangkit dari serpihan debu Revolusi Kebudayaan Mao Zedong.

Hari ini, China menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia. Mereka nyaris sudah tidak terisolasi seperti awal-awal Revolusi Kebudayaan, yang menciptakan istilah negeri “Tirai Bambu”.

Sangat sedikit, jika ada, negara-negara yang mengatakan mereka tidak terpengaruh China, baik secara politik, ekonomi, atau keduanya.

Indonesia, juga secara realistis dibanjiri produk manufaktur Tiongkok. Investasi China juga menderas dalam beberapa tahun terakhir.

Masuk di sektor infrastruktur, perbankan, perkebunan, pertambangan. Industri digital juga sulit dijauhkan dari faktor China.

Konstelasi sejauh ini di regional Asia Tenggara, secara bisnis ekonomi belum terpengaruh perang dagang kasar AS dan Cina.

Covid-19 yang sedikit banyak mengubah keadaan. Sisi lain, di Laut China Selatan, politik agak meningkat tensinya lewat unjuk kekuatan militer kedua super power ini.  

BERITA TERKAIT

Meski demikian, perkembangan signifikan pertempuran ekonomi AS-China memaksa sejumlah perusahaan besar berusaha mencari alternatif di luar China.

Jika semula masih pelan usahanya untuk memindahkan basis manufaktur, situasi terakhir memaksa banyak perusahaan bergerak cepat.

Vietnam, India, Thailand, dan Indonesia termasuk di antara tujuan pengalihan basis perusahaan asal AS maupun Eropa.

Eskalasi konflik China vs AS juga dipicu UU Keamanan yang diterapkan di Hongkong SAR. AS akhirnya mencabut privilese transaksi perdagangan dan perbankan untuk Hongkong.

Serangan bertubi-tubi dilancarkan AS, seperti menghukum beberapa orang China terkait dugaan pelanggaran HAM atas warga Uighur dan kelompok minoritas Muslim lain.

Dua yang terbaru, penutupan Konsulat China di Houston, yang langsung dibalas penutupan Konsulat AS di Chengdu.

Serta, geger aplikasi Tiktok. Trump sudah pernah merasakan getahnya secara langsung saat kampanye terbuka di Tulsa, Oklahoma.  

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas