Puluhan Orang Tewas Akibat Ledakan di Ibu Kota Lebanon, Trump Sebut Ada 'Serangan'
Sebuah ledakan telah terjadi di Ibu Kota Lebanon, Beirut pada Selasa (4/8/2020), yang menewaskan 78 orang. Presiden AS Donald Trump sebut ada 'seranga
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Ledakan besar terjadi di Ibu Kota Lebanon, Beirut pada Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat.
Ledakan di Kota Beirut, Lebanon telah merusak bangunan di sekitar lokasi kejadian.
Dilaporkan, Kementerian Kesehatan Lebanon menyebut bahwa setidaknya 78 orang telah tewas dan 4 ribu menderita luka-luka dalam ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon.
Angka ini diperkirakan akan terus naik, mengingat korban luka-luka terus berdatangan ke rumah sakit dan banyak orang mencari anggota kelurganya yang hilang.
Baca: Kesaksian Masyarakat Lebanon Tentang Ledakan di Beirut, Ada yang Tak Percaya Masih Bisa Hidup
Baca: Kronologi Ledakan di Beirut Lebanon dan Kesaksian Para Korban, Ada Orang Terlempar Sejauh 2 KM
Dikutip dari The New York Times, Sekretaris Jenderal Partai Kataeb, Nizar Najarian ikut menjadi korban tewas dalam ledakan di Kota Beirut.
Selain Nizar, ketua perusahaan listrik milik negara Lebanon, Kamal Hayek dilaporkan dalam kondisi kritis.
Sebuah video ledakan besar yang terjadi di Kota Beirut, Lebanon menunjukkan orang-orang terluka parah di tengah debu dan puing-puing.
Di media sosial, orang melaporkan kerusakan rumah dan mobil yang jauh dari pelabuhan.
Palang Merah Lebanon mengatakan bahwa setiap ambulans yang tersedia dari Lebanon Utara, Bekaa dan Lebanon Selatan sedang dikirim ke Beirut untuk membantu pasien.
Menteri Kesehatan Masyarakat, Hamad Hassan mengumumkan bahwa kementeriannya akan menanggung biaya perawatan yang terluka di rumah sakit, lapor Kantor Berita Nasional.
Baca: Penyebab Ledakan Besar di Beirut Lebanon, Presiden dan PM Janjikan Investigasi
Baca: Donald Trump Sebut Ledakan Maut di Beirut Lebanon adalah Serangan: Itu Semacam Bom
Dikatakannya, keputusan itu mencakup kedua rumah sakit yang memiliki kontrak dengan kementerian dan juga yang tidak.
Perdana Menteri Hassan Diab mengumumkan bahwa hari Rabu akan menjadi hari berkabung nasional, National News Agency melaporkan.
Kepresidenan Lebanon mengatakan di Twitter bahwa Presiden Michel Aoun telah menginstruksikan militer untuk membantu dalam tanggapan, dan menyerukan pertemuan darurat Dewan Pertahanan Tertinggi.
Pemicu ledakan besar di Beirut, Lebanon ini masih menjadi pertanyaan.