Niat Baik Kota Yokosuka Jepang Menyambut KRI Bima Suci Indonesia Diprotes Anggota Partai Komunis
Omura menilai pegawai menyimpang dari Ordonansi tentang Ketentuan Khusus untuk Kewajiban Mengabdikan Tugas dan Peraturan Layanan Karyawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah daerah Yokosuka memobilisasi 230 staf untuk parade TNI AL selama jam bekerja.
Setiap divisi pemda Yokosuka diminta untuk berpartisipasi di bawah arahan wakil walikota.
Hal itu dapat protes dari seorang anggota partai komunis Jepang.
"Saya melihat sekitar 50 karyawan kota kira-kira pada pukul 9 pagi pada tanggal 2 Oktober pagi di taman. Apakah mereka bekerja?" tanya anggota partai komunis Jepang Yoko Omura pada sesi pleno dewan kota (DPRD Yokosuka) tanggal 3 Oktober lalu.
Omura bertanya-tanya bahwa hal tersebut menyimpang dari Ordonansi tentang Ketentuan Khusus untuk Kewajiban Mengabdikan Tugas dan Peraturan Layanan Karyawan.
Taman tersebut berjarak sekitar 15 menit berjalan kaki dari balai kota.
Baca juga: Kisah Drift King Jepang Bawa Mobil Legendarisnya ke Indonesia
Menurut petugas kota, hanya ada sedikit pengunjung Taman Umikaze pada pagi hari kerja saat itu.
"Kami meminta staf untuk menghidupkan taman sebagai bagian dari niat baik internasional saat itu," untuk seorang staf pemda Yokosuka kepada Tribunnews.com Senin (7/10/2024).
Kapal layar Angkatan Laut Indonesia Bima Suci singgah di Pangkalan Bela Diri Maritim Yokosuka tanggal 1 Oktober lalu di dermaga Yoshikura dari pangkalan yang sama.
Pada tanggal 5 Oktober diketahui bahwa sekitar 230 pegawai kota yang bertugas berpartisipasi dalam parade yang diadakan oleh Angkatan Laut Indonesia di Kota Yokosuka, Prefektur Kanagawa.
Pejabat kota telah menginstruksikan setiap divisi untuk memobilisasi dan dewan kota telah menyuarakan keraguan.
Band militer dan kadet mengadakan parade di Taman Umikaze di Heisei-cho pada pagi hari tanggal 2 Oktober.
Menurut Divisi Pertukaran Internasional dan Kebijakan Pangkalan kota, ada kunjungan kehormatan oleh militer dan lainnya pada sore hari tanggal 1 yang ditanggapi oleh Wakil Walikota Shigeru Tanaka.
Selanjutnya, setelah menerima instruksi dari wakil walikota, divisi menghubungi setiap departemen melalui obrolan untuk staf untuk menanyakan apakah mereka dapat membantu asal tidak mengganggu pekerjaan mereka dan meminta sekitar dua orang dari setiap bagian untuk berpartisipasi.