Rangkuman Insiden Ledakan di Beirut Lebanon, Jumlah Korban Diperkirakan akan Terus Bertambah
Jumlah korban ledakan di Beirut, Lebanon, diperkirakan akan terus bertambah. Simak rangkum insiden tersebut hingga Rabu (5/8/2020) siang.
Editor: Pravitri Retno W
Dia menuturkan, insiden seperti itu belum pernah dia rasakan sebelumnya.
Baca: Ucapan Donald Trump soal Ledakan di Beirut Terjadi karena Serangan, Membuat Pejabat Lebanon Khawatir
Baca: Kesaksian Warga Beirut Sesaat Setelah Ledakan: Seluruh Kota Terlihat Menghitam
Bahkan ketika Lebanon diguncang perang saudara pada 1975-1990.
Yerganian menerangkan, semua bangunan di sekitar tempat tinggalnya langsung kolaps, dan sang paman yang berusia 91 tahun tewas karena luka-luka.
Korban Ledakan
Hingga berita ini ditulis, sebanyak 78 orang dilaporkan tewas dan sekitar 4.000 orang terluka, dilansir Reuters.
Jumlah korban dan tewas maupun luka-luka diperkirakan akan terus meningkat mengingat proses evakuasi masih berlangsung.
Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hasan, mengatakan masih banyak orang yang dilaporkan hilang.
“Orang-orang bertanya kepada departemen darurat tentang orang-orang yang mereka cintai dan sulit untuk mencari di malam hari karena tidak ada listrik," kata Hasan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan ada satu orang warga negara Indonesia yang luka namun kondisi sudah stabil.
"Ada satu WNI yang mengalami luka-luka (inisial NNE). Staf KBRI sudah berkomunikasi melalui video call dengan yang bersangkutan."
"Kondisinya stabil, bisa bicara dan berjalan," kata Faizasyah.
Baca: Reaksi Dunia soal Ledakan di Beirut Lebanon, Musuh Bebuyutan Tawarkan Bantuan Kemanusiaan
Baca: Dahsyatnya Ledakan Beirut, Mobil Terlempar Beberapa Meter hingga Gedung Hancur
Dia menambahkan yang bersangkutan sudah diobati oleh dokter rumah sakit dan sudah kembali ke apartemennya di Beirut.
Penyebab Ledakan
Perdana Menteri, Hassan Diab, menyatakan penyebab ledakan tersebut disinyalir karena 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian.