Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WNI Jadi Saksi Mata Ledakan di Lebanon: Seperti Gempa, Suasana Sangat Mencekam

Teuku Faizasyah, mengatakan ada satu orang warga negara Indonesia yang luka namun kondisi sudah stabil.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in WNI Jadi Saksi Mata Ledakan di Lebanon: Seperti Gempa, Suasana Sangat Mencekam
STR / AFP
Tubuh seorang korban terletak di tempat ledakan di pelabuhan di Beirut pada 4 Agustus 2020. Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang gedung-gedung dan mengirimkan asap besar mengepul ke langit. Media Libanon membawa gambar-gambar orang yang terperangkap di bawah puing-puing, beberapa berlumuran darah, setelah ledakan besar, yang penyebabnya tidak segera diketahui. 

"Asap masih mengepul saat malam. Seluruh kota gelap, sulit untuk berjalan, orang-orang berlumur darah. Saya melihat nenek berusia 86 tahun dirawat dokter yang berlari keluar dari rumahnya dengan perlengkapan bantuan pertama," tambahnya.

"Flat saya juga rusak. Kaca berserak. Kerusakan begitu dasyat. Bahkan satu mal yang berjarak dua kilometer dari tempat ledakan, seluruh bagian depan hancur. Kerusakan bukan hanya di pelabuhan, seluruh Beirut terhantam," katanya lagi.

Staf kedutaan Jerman di Beirut termasuk korban luka dalam ledakan, kata kementerian luar negeri Jerman.

"Kami terkejut melihat foto dari Beirut. Kolega di kedutaan kami termasuk korban luka," kata kedutaan dalam pesan di Twitter.

Video dari lokasi kejadian memperlihatkan asap tebal membumbung ke angkasa setelah ledakan pertama.

Kemudian terjadi ledakan kedua yang jauh lebih besar yang tampaknya menghancurkan beberapa bangunan di sekitarnya.

Media setempat mengatakan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan.

Berita Rekomendasi

Diperlihatkan pula mobil-mobil dan bangunan di sekitarnya yang rusak parah.

Seperti gempa'

Hamzah Assuudy Lubis, Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia di Lebanon, menuturkan kepada BBC Indonesia

Saat ledakan terjadi, saya dan teman teman sedang berada di rumah mahasiswa yang berjarak kurang lebih empat kilometer dari lokasi kejadian, yaitu Pelabuhan Beirut.

Suasana di sini sangat mencekam, ambulans mondar mandir, masyarakat panik mencari perlindungan, dan takut akan adanya ledakan susulan.

Ledakan awalnya kami rasakan seperti gempa kurang lebih 10 detik. Kami tinggal di salah satu apartemen di daerah Barbir, Beirut, yang berjarak kurang lebih empat kilometer dari lokasi kejadian.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas