Update Jumlah Korban Ledakan di Beirut: 135 Tewas, 5.000 Terluka, dan 300.000 Orang Kehilangan Rumah
Akibat ledakan di Beirut, Lebanon Selasa (4/8/2020) 135 warga tewas, 5.000 luka-luka, dan 300 ribu orang kehilangan rumah.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan Lebanon telah mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu di ibu kota.
Hal itu terkait dengan ledakan yang terjadi di kawasan pelabuhan Beirut, Lebanon pukul 18.02 waktu setempat.
Peristiwa yang terjadi pada Selasa (4/8/2020) kemarin memakan banyak korban jiwa.
Baca: Cerita Warga Lebanon Bandingkan Ledakan di Beirut dengan Situasi Perang Saudara: Ini Paling Besar
Diberitakan Al-Jazeera, hingga saat ini ledakan itu menewaskan sebanyak 135 orang.
Tak hanya itu, akibat dari ledakan besar juga melukai 5.000 warga lainnya.
Oleh karena itu pemerintah menyerahkan kendali keamanan di ibu kota kepada militer.
Ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu menimbulkan getaran di seluruh kota.
Sehingga menyebabkan kerusakan luas hingga pinggiran Kota Beirut.
Melihat dari ledakan yang terjadi, pemerintah Lebanon memperkirakan jumlah korban tewas akan bertambah.
Para korban tewas satu per satu ditemukan ketika para pekerja darurat menggali reruntuhan bangunan.
Gubernur Kota Beirut, Marwan Abboud menerangkan, akibat ledakan sebanyak 300.000 orang kehilangan rumah.
Pihak otoritas setempat kemudian mengupayakan untuk makanan, air, dan tempat tinggal bagi mereka.
Baca: Kondisi Kota Beirut Lebanon Pasca Ledakan Dahsyat, Ribuan Bangunan Rusak, Puing-puing Berserakan
Baca: Asap Oranye Membumbung Diikuti Gelombang Kejut, Ini Deretan Foto & Video Ledakan di Beirut Lebanon
Sementara itu, penyebab dari ledakan yang terjadi belum dipastikan oleh pemerintah.
Namun para pejabat menghubungkan penyebab ledakan adalah amonium nitrat yang disita.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.