Kolonel yang Tewas Misterius Pernah Minta Pindahkan Amonium Nitrat dari Pelabuhan Beirut
ledakan akibat 2.750 ton amonium nitrat itu telah menewaskan 135 orang dan 5.000 lainnya luka-luka.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT -- Ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) mengejutkan dunia.
Setidaknya ledakan akibat 2.750 ton Amonium Nitrat itu telah menewaskan 135 orang dan 5.000 lainnya luka-luka.
Ternyata jauh sebelum kejadian ini, seorang pejabat Lebanon yang tewas secara misterius pada 2017 lalu, pernah meminta agar 2.750 ton amonium nitrat dipindahkan dari pelabuhan.
Pada 2013, pejabat itu telah menyerukan pemindahan 2.750 ton amonium nitrat dari pelabuhan Beirut di 2013, menurut dokumen yang dibagikan media Lebanon pada Kamis (6/8/2020).
Kolonel Joseph Skaf, kepala Divisi pengendalian narkoba di Bea Cukai Lebanon, menulis pada saat itu:
"Kami memberitahu Anda, divisi ini menerima informasi tentang kehadiran kapal Rhosus di pelabuhan Beirut. Kapal itu sarat dengan amonium nitrat, yang digunakan sebagai bahan peledak, sangat berbahaya dan merupakan ancaman bagi keselamatan masyarakat."
"Dia meminta pihak berwenang untuk memindahkan kapal menjauh dari dermaga pelabuhan dan menempatkannya di bawah pengawasan," menurut dokumen, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (7/8/2020).
Skaf meninggal dunia pada 2017, namun penyebab kematiannya tidak diketahui secara definitif, karena terdapat dua laporan otopsi yang bertentangan.
Baca: Awal Mula Amonium Nitrat Penyebab Ledakan Bisa Berada di Gudang Pelabuhan Beirut
Surat Kabar utama Lebanon An-Nahar melaporkan ada dua kemungkinan yang bisa menjadi penyebab kematian Skaf pada waktu itu:
"Apakah mantan Kolonel Joseph Skaf kaki tergelincir atau ia terlempar dari ketinggian tiga meter? Sebuah pertanyaan yang tetap belum terungkap, terutama setelah dua laporan forensik yang kontradiksi yang ditugaskan oleh jaksa penuntut umum dari dua pemeriksa medis, "mengutip sebuah sumber dalam pasukan keamanan internal Lebanon (ISF).
Sumber ISF berkata pada waktu itu sudah direncanakan karena ditemukan dua luka memar pada bagian kepala sang kolonel.
"Salah satu dari dua laporan tersebut menyatakan itu sebagai insiden atau kecelakaan, dan yang lainnya menegaskan itu disengaja karena diremukan memar di kepala almarhum."
Timbunan amonium nitrat di pelabuhan Beirut meledak pada Selasa (4/8/2020), menewaskan sedikitnya 137 orang dan melukai lebih dari 5.000 orang.
Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan ledakan itu disebabkan oleh timbunan amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan selama bertahun-tahun tanpa tindakan pengamanan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.