Bikin Api Raksasa Sembarangan, Polisi Jepang Buru Pelaku
Api unggun Gozan atau Gozan no Okuribi atau Daimonji adalah acara yang mengirimkan arwah para leluhur, saat nyekar di Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, festival musim panas digelar di Jepang termasuk Kyoto dengan Nyoigatake atau Daimonji, api raksasa di pegunungan.
Kali ini seseorang membuat Daimonji dengan seenaknya sehingga membuat kaget banyak orang.
Hingga saat ini polisi masih terus mencari orang tersebut.
"Daimonji muncul seperti cahaya pada tengah malam tanggal 8 Agustus di Nyoigatake di Sakyo-ku, Kyoto, yang terkenal karena memanfaatkan api unggun Gozan," ungkap sumber Tribunnews.com di kepolisian Kyoto, Minggu (9/8/2020).
Ada beberapa komentar positif di media sosial, dengan komentar seperti "kejutan bahagia", meskipun tidak resmi.
Baca: Hirohisa Chiba, Mantan Konjen Jepang di Bali Jadi Duta Besar di Vanuatu
"Perasaan kesepian (gara-gara Covid-19) dapat terobati," tulis para netter Jepang.
Api unggun Gozan atau Gozan no Okuribi atau Daimonji adalah acara yang mengirimkan arwah para leluhur, saat nyekar di Jepang.
Karena dibuat sembarangan oleh oknum, tidak sedikit pula orang yang marah karena acara ritual terkait arwah dibauat dengan seenaknya seperti itu.
Menurut Polisi Perfektur Kyoto dan lainnya, lampu menyala dari pukul 11.00 malam pada 8 Agustus 2020 hingga sekitar 50 menit pada hari yang sama.
Nyoigatake adalah properti pribadi seperti lembaga pelestarian dengan tempat huruf besar dalam tulisan kanji. Tetapi lokasi tersebut tidak ada batasan untuk mendaki gunung.
Daimonji adalah acara tradisional yang mengirimkan arwah leluhur yang menyambut masa Obon (masa nyekar) setiap tahun pada tanggal 16 Agustus dan berdoa untuk bencana bebas penyakit.
Tahun ini, untuk mencegah penyebaran virus corona baru, diputuskan untuk secara drastis mengurangi jumlah tempat pembakaran pohon dan mencegah munculnya "surat-surat permohonan untuk surga" (mubyousokusai).
Baca: Pemeriksaan Tes PCR di Jepang Akan Capai Sedikitnya 56.000 per Hari
Hidefumi Hasegawa (75), ketua Federasi Kembang Api Daimonji Kyoto berkata, "Saat hari pengiriman roh (leluhur) semakin dekat, apa yang kamu lakukan?," tegasnya kepada oknum yang masih dicari polisi tersebut.
"Kami kecewa ada yang melakukan demikian dan kami akan berdiskusi dengan para anggota federasi tentang keberadaan api unggun Daimonji tahun ini serta akan memperketat peraturan pendakian gunung di Nyoigatake," kata dia.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com