Yunani Tengah Banjir, 7 Orang Dilaporkan Meninggal Termasuk Bayi
Pulau Evia, Yunani tengah dilanda banjir bandang setelah semalaman diguyur hujan lebat dan badai petir.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pulau Evia, Yunani tengah dilanda banjir bandang setelah semalaman diguyur hujan lebat dan badai petir.
Sekira, tujuh orang, termasuk bayi meninggal dunia akibat banjir bandang itu.
Mengutip Al Jazeera, petugas pemadam kebakaran mengatakan, tiga korban, termasuk bayi ditemukan di desa Politika pada Minggu (9/8/2020).
Empat lainnya ditemukan di desa Amfithea dan desa Bourtzi di Evia Tengah, timur laut Ibu Kota Athena.
Tim penyelamat masih mencari satu orang hilang.
Baca: Tom Hanks dan Rita Wilson Resmi Jadi Warga Negara Yunani
Baca: Turki dan Yunani Perang Kata-Kata atas Hagia Sophia
Badan perlindungan sipil menambahkan, wanita yang sebelumnya dilaporkan hilang, ditemukan dalam keadaan hidup dan sehat.
Lebih lanjut, di Bourtzi, teras restoran, taman bermain anak-anak, beberapa tempat parkir dan bagian dari jalan pantai sempat tersapu hujan lebat dan tanah longgsor.
Warga Minta Air di Rumahnya Dipompa
Sementara itu, departemen pemadam kebakaran menerima ratusan panggilan untuk memompa air dari rumah dan kendaraan yang tegendam lumpur.
Puluhan orang dievakuasi dan 43 orang diselamatkan dengen helikopter saat jalan banjir arena sungai meluap.
Transportasi di pilai Evia juga dilaporkan terganggu arena banjir Bandung ini.
Ribuan orang Yunani saat ini menghabiskan liburan musim panas mereka di daerah tersebut,
“Banyak pantai tersapu (banjir),” ungkap penduduk kota Vasiloko kepada stasiun TV Yunani.
“Air juga menyapu beberapa mobil ke laut,” tambahnya.
Baca: Reaksi AS, Rusia, Hamas hingga Yunani atas Diubahnya Hagia Sophia Jadi Masjid
Baca: Ini Negara-negara Eropa yang Paling Aman saat Pandemi Covid-19, Ada Yunani hingga Rumania
Fenomena yang Belum Pernah Terjadi
Lebih jauh, Wakil Menteri Perlindungan Sipil Nikos Hardalias, memberikan tanggapannya setelah mengunjungi daerah tersebut.
“Kami dihadapkan pada fenomena yang belum pernah kami alami sebelumnya,” katanya.
Perubahan iklim, tambah Nikos, lebin sulit untuk diprediksi .
Pihak berwenang memperkirakan hujan turun dengan intensitas 63mm dalam 24 jam.
Baca: Tulis Lagu, Agatha Pricilla Dapat Inspirasi Dari Mitologi Yunani
Baca: Dites Negatif Sebelum Terbang, 12 Penumpang Qatar Airways Positif Covid-19 saat Tiba di Yunani
Tetapi, pengukuran terbaru yang dikonfirmasi menunjukkan intensitas hujan 350mm.
Perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan di Yunani.
Badai petir jarang terjadi di sana, tetapi diprediksi akan sering terjadi menjelang akhir tahun ini.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)