Media Rusia Jawab Sikap Negatif Media Besar AS dan Inggris Terkait Vaksin Sputnik V
The Wall Street Journal menyatakan skeptisismenya atas keamanan vaksin Rusia. The Guardian (Inggris) menuduh Sputnik V meninggalkan masalah etika.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin pada 11 Agustus 2020, mengumumkan para ahli Rusia telah menemukan vaksin anticorona dan siap memproduksinya secara massal.
Vaksin yang diberi nama Sputnik V telah diuji klinis sejak 18 Juni 2020, dan diklaim hasilnya signifikan. Putri Vladimir Putin termasuk di antara yang jadi relawan ujai tes vaksin.
Tetapi pengumuman dan temuan ini ditanggapi secara skeptis oleh media arus utama barat. Sputniknews.com, Rabu (12/8/2020) menggambarkan respon media besar di Amerika dan Inggris.
"Moskow mengambil jalan pintas dalam pengujian untuk mencetak poin politik dan propaganda" tulis The New York Times.
The Wall Street Journal menyatakan skeptisismenya atas keamanan dan kemanjuran vaksin Rusia. Sementara The Guardian (Inggris) menuduh Sputnik V telah ditandai persoalan etika.
Kombinasi Iri dan Malu
Baca: Vaksin Antivirus Corona Sputnik V Buatan Rusia Dua Minggu Lagi Siap Dipakai
Baca: Presiden Rusia Klaim Negaranya Telah Ciptakan Vaksin Covid-19, Ilmuwan: Keputusan Ceroboh & Bodoh
Baca: Polemik Vaksin Corona dari Rusia: Diragukan Para Ahli, Putin Justru Siap Suntik Massal Mulai Oktober
"Reaksi ini dapat dicirikan sebagai kasus 'anggur asam', yang berarti kombinasi antara iri dan malu Rusia telah membuktikan dirinya jauh lebih berani daripada para pesaing global, terutama AS dan Eropa,” kata Gilbert Doctorow.
Ia disebut Sputniknews.com, seorang analis politik independen berbasis di Brussel, Belgia. “Rusia menangani secara langsung ancaman virus terhadap kesehatan manusia. dan ekonomi, tanpa membuang waktu," imbuhnya.
Menurut Doctorow, banyak orang yang skeptis pada umumnya adalah penentang dan pencela Rusia, karena mereka hanya tahu sedikit tentang negara tersebut.
Mereka tidak tahu tentang komunitas ilmiah Rusia dan pencapaiannya selama dekade terakhir, tepatnya di bidang imunologi dan memerangi penyakit menular. .
Guy Mettan, seorang politisi Swiss dan direktur eksekutif Geneva Press Club, mengaku tidak bingung atas respon miring pers arus utama barat.
"Itu konsekuensi prasangka Russophobia yang mengakar dan klise tentang Rusia yang berkembang sejak sekitar satu dekade," catat Mettan.
"Menulis berita buruk dan negatif tentang Rusia telah menjadi hal biasa sehingga banyak jurnalis tidak dapat mengubah sikap dan yakin jika Rusia membuat sesuatu yang baik, itu pasti palsu," lanjutnya.
Rusia dalam perspektif media arus utama AS dan Eropa kerap diremehkan laporan kematian terkait akibat Covid-19 yang relatif kecil.