Kembali 'Menyerang', Michelle Obama Sebut Donald Trump Presiden yang Salah untuk Amerika Serikat
Mantan Ibu Negara, Michelle Obama menyebut bila Trump merupakan presiden yang salah untuk AS.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Serangan-serangan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjelang pemilu kian memanas.
Kali ini, mantan Ibu Negara, Michelle Obama menyebut bila Trump merupakan presiden yang salah untuk AS.
Hal itu ia sampaikan kala berpidato dalam pembukaan Konferensi Nasional Partai Demokrat pada Senin (17/8/2020) malam.
Dalam pertemuan tersebut, puluhan tokoh Demokrat dan beberapa dari Partai Republik hadir di malam pertama konferensi, yang dipandu aktris Eva Longoria.
Konferensi ini menandai peresmian majunya Joe Biden dan Kamala Harris sebagai kandidat capres-cawapres dari Partai Demokrat.
Baca: Curhat Michelle Obama di Masa Pandemi, Akui Alami Depresi karena Kemunafikan Pemerintah Trump
Konferensi Demokrat yang lain digelar di Milwaukee, Wisconsin.
Namun hampir seluruh acara dikurangi intensitasnya karena pandemi virus corona.
Dalam pidatonya, Michelle mengatakan situasi di AS saat ini bisa menjadi lebih buruk jika Trump kembali menjadi presiden.
"Jika kalian berpikir situasi tidak bisa lebih buruk lagi dari sekarang, kalian salah."
"Percayalah, situasinya bisa menjadi lebih buruk lagi jika kita tidak membuat perubahan dalam pemilu kali ini," ungkap Michelle, dikutip dari Sky News, Selasa (18/8/2020).
Baca: Kampanye Joe Biden Kumpulkan Rp 716 Miliar dalam 48 Jam setelah Pilih Kamala Harris jadi Cawapres
"Jika kita ingin mengakhiri kekacauan saat ini, maka kita harus memilih Joe Biden," sambungnya dalam konferensi yang berlangsung secara virtual itu.
Sebelumnya, Michelle juga pernah mengutarakan bila Trump terlalu banyak menampilkan kemunafikan di dalam pemerintahannya.
Selain Michelle, Bernie Sanders, rival Biden dalam nominasi Demokrat, juga bersuara dalam konferensi.
Ia menyerukan agar semua pendukungnya mendukung Biden, mantan wakil presiden di era Barack Obama ini.
"Pilpres kali ini adalah yang terpenting dalam sejarah modern negara kita," kata Sanders dari rumahnya di Vermont.
"Untuk merespons krisis tak terduga ini, kita juga membutuhkan respons tak terduga."
Baca: Dicecar Soal Kebohongan Selama Jabat Presiden AS, Begini Reaksi Donald Trump
"Sebuah gerakan masyarakat untuk berjuang demi demokrasi. Kita membutuhkan Joe Biden sebagai presiden," lanjutnya.
Dari beberapa tokoh Republik yang hadir, salah satunya adalah mantan Gubernur Ohio John Kasich.
Ia menegaskan kecintaannya kepada Partai Republik berada di urutan kedua dari tanggung jawabnya kepada negara.
"Dia adalah pecundang di Republik, dan akan menjadi pecundang sebagai Demokrat," ujar Trump merespons kehadiran Kasich dalam konferensi tersebut.
Baca: Pencalonan Kamala Harris Disebut Bisa Buat Perbedaan Penting Bagi Kampanye Joe Biden, Ini Alasannya
Selain mendukung Biden, siaran langsung konferensi selama dua jam itu juga membahas krisis virus corona, kesulitan ekonomi, dan ketidakadilan rasial.
Joe Biden muncul lebih awal, ia menjadi tuan rumah konferensi virtual yang membahas masa depan hubungan ras di AS.
Dalam konferensi tersebut, keluarga dari George Floyd, turut mengemukakan pendapatnya.
Baca: Siapa Kamala Harris, Perempuan Berdarah India-Jamaika yang Jadi Cawapres AS Joe Biden?
Pesepakbola juara Piala Dunia Megan Rapinoe juga turut serta dengan meminta orang-orang berbagi cerita dari garis depan penanganan virus corona.
Konferensi akan berlanjut pada Selasa malam, yang dipandu oleh aktris Tracee Ellis Ross.
Dalam konferensi nanti, terdapat istri Joe Biden Jill, mantan presiden Bill Clinton dan Alexandria Ocasio-Cortez, seorang tokoh yang sedang naik daun di Demokrat.
(Tribunnews.com/Maliana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.