POPULER Internasional: Kim Jong Un Dikabarkan Koma | Kisah Hiroo Onoda, Ninja Terakhir di Jepang
Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir, salah satunya kabar Kim Jong Un yang koma
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.
Seorang diplomat Korea Selatan mengklaim Kim Jong Un dalam keadaan koma dan pemerintahan diambil alih oleh adiknya, Kim Yo Jong.
Kemudian, pemerintah Turki secara resmi kembali mengubah fungsi museum dan bekas gereja menjadi masjid, setelah Hagia Sophia.
Seorang letnan angkatan darat, Hiroo Onoda (19 Maret 1022 - 16 Januari 2014) sering juga disebut sebagai ninja terakhir di Jepang, inilah kisah hidupnya.
Sementara itu di UK, seeekor kucing pulang ke rumah majikannya dengan sepucuk surat yang dilingkarkan di lehernya.
1. Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Kim Yo Jong Sang Adik Ambil Alih Kekuasaan
Seorang diplomat Korea Selatan mengklaim Kim Jong Un dalam keadaan koma dan pemerintahan diambil alih oleh adiknya, Kim Yo Jong.
Seperti yang dilansir Daily Mail, Chang Song-min, mantan ajudan mantan presiden Korea Selatan Kim Dae-jung mengklaim DPRK menyembunyikan kebenaran tentang kondisi kesehatan Kim Jong Un yang memburuk bahkan koma.
Kondisi kesehatan Kim Jong Un telah menjadi isu besar sejak awal tahun karena jarangnya ia muncul di depan publik.
Kepada media lokal, Chang Song-min berkata, "Saya menilai dia koma, tapi hidupnya belum berakhir."
Ia menambahkan, adik perempuan diktator, Kim Yo Jong (33), berada di posisi utama untuk mengambil alih beberapa kekuatan kakaknya.
Baca: Korea Utara Larang Impor Barang Mewah hingga Kampanye Antirokok, tapi Tak Berlaku untuk Kim Jong Un
"Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo Jong dikedepankan karena kekosongan tidak bisa dibiarkan untuk waktu yang lama," katanya.
Klaim Chang Song-min ini dikeluarkan meskipun media Korea Utara merilis foto-foto yang mengaku Kim Jong Un menghadiri pertemuan pemerintah pada hari Kamis lalu.
Namun kantor berita Reuters mengatakan tidak dapat 'memverifikasi secara independen' gambar-gambar itu.