Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Mengundurkan Diri, 4 Sosok Ini Diprediksi Akan Jadi Penggantinya
Meskipun Abe mengundurkan diri, ia mungkin tetap menjabat sampai penggantinya ditunjuk secara resmi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Fumio Kishida (63), menjabat sebagai menteri luar negeri di bawah pimpinan Abe dari 2012 hingga 2017.
Tetapi diplomasi tetap berada dalam cengkeraman perdana menteri.
Kishida dianggap sebagai pengganti yang disukai Abe tetapi peringkatnya rendah dalam survei pemilih.
4. Taro Kono
Menteri Pertahanan Taro Kono (56), memiliki reputasi sebagai orang yang tidak konvensionil tetapi harus mengikuti kebijakan utama Abe, termasuk sikap tegas dalam perseteruan dengan Korea Selatan atas sejarah masa perang.
Dididik di Universitas Georgetown dan penutur bahasa Inggris yang fasih, Taro Kono sebelumnya menjabat sebagai menteri luar negeri dan menteri untuk reformasi administrasi.
PM Shinzo Abe Enggan Berkomentar Terkait Nama Calon Penggantinya
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe enggan berkomentar mengenai calon penggantinya, usai menyatakan mundur dari jabatannya, Jumat (28/8/2020).
Bahkan saat konferensi pers itu, Abe tidak menyebut nama-nama kandidat yang berpotensi untuk meneruskan kursi yang ia tinggalkan.
Abe memilih untuk berpesan agar penerusnya mampu memerangi virus corona (Covid-19).
Abe mengumumkan pengunduran dirinya karena kondisi kesehatannya yang memburuk pada Jumat (28/8/2020).
"Saya telah memutuskan akan mundur sebagai perdana menteri, dengan keyakinan tidak dapat terus menjadi perdana menteri jika saya tidak memiliki keyakinan bahwa saya dapat melaksanakan pekerjaan yang dipercayakan kepada saya oleh masyarakat," ujar Abe, (65) dalam konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Jumat (28/8/2020).
Baca: Mulai 1 September, Warga Negara Asing Boleh Masuk Lagi ke Jepang
Dia mengatakan dia telah memutuskan untuk mundur sekarang untuk menghindari kekosongan politik ketika negara sedang berjuang mengatasi wabah virus corona.
"Saya minta maaf dari lubuk hati terdalam, meskipun masa jabatan saya masih tersisa satu tahun lagi dan di tengah-tengah berbagai kebijakan dan virus corona," kata Abe.