Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis HAM Ungkap Metode Interogasi Iran: Semprot Lada ke Kelamin, Cabut Kuku Jari, hingga Disetrum

Amnesty International pada Rabu lalu menuduh pihak keamanan Iran menggunakan metode penyiksaan saat interogasi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Aktivis HAM Ungkap Metode Interogasi Iran: Semprot Lada ke Kelamin, Cabut Kuku Jari, hingga Disetrum
Amnesty International via Daily Mail
Amnesty International mengilustrasikan penyiksaan yang dilakukan aparat Iran saat demo besar-besaran 2019. 

"Ratusan orang telah dijatuhi hukuman penjara dan cambuk dan beberapa dihukum mati menyusul pengadilan yang sangat tidak adil yang dipimpin oleh hakim bias di balik pintu tertutup," kata Amnesty.

Hukuman penjara berkisar antara satu bulan hingga 10 tahun, kata laporan itu.

Hukuman itu ditujukan untuk tuduhan berkumpul untuk melakukan kejahatan pada keamanan nasional, menyebarkan propaganda untuk melawan sistem, mengganggu ketertiban umum, dan menghina Pemimpin Tertinggi.

Baca: Terungkap! Para Tahanan Politik Disiksa di Kamp Penyiksaan Kim Jong-Un

Baca: Mandor Kapal Ikan China Jadi Tersangka Penyiksaan Anak Buah Kapal WNI Hingga Tewas

Dr. Hassan Rouhani, Presiden Iran
Dr. Hassan Rouhani, Presiden Iran (CBS News)

"Rasanya seperti seluruh tubuh saya ditusuk dengan jutaan jarum," ujar pria yang diduga disiksa dengan sengatan listrik kepada pihak Amnesty.

Seorang pria lain mengaku tangan dan kakinya digantung di tiang.

Metode ini disebut 'ayam kebab' oleh interogatornya.

"Sakitnya sangat menyiksa," katanya.

Berita Rekomendasi

"Ada begitu banyak tekanan dan rasa sakit di tubuh saya sehingga saya tiba-tiba akan buang air kecil sendiri."

"Keluarga saya tahu bahwa saya disiksa, tetapi mereka tidak tahu bagaimana saya disiksa.

"Saya merasa sedih karena tidak ada orang yang dapat saya ajak bicara," ceritanya mengenang siksaan itu.

Orang ketiga asal provinsi Khorasan Razavi, bercerita tentang bagaimana dia menjadi sasaran waterboarding.

"Mereka (interogator saya) akan membasahi handuk dengan air dan meletakkannya di wajah saya."

"Kemudian mereka akan menuangkan air perlahan ke atas handuk, yang membuat saya merasa seperti tercekik."

"Mereka akan berhenti sampai saya mulai merasa lebih baik dan kemudian mereka akan mulai menyiksa saya dengan cara ini lagi."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas