Aktivis HAM Ungkap Metode Interogasi Iran: Semprot Lada ke Kelamin, Cabut Kuku Jari, hingga Disetrum
Amnesty International pada Rabu lalu menuduh pihak keamanan Iran menggunakan metode penyiksaan saat interogasi.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Mereka juga meninju, menendang, dan mencambuk saya di telapak kaki saya dengan kabel," cerita pria ini.
Baca: Seorang Ayah di Iran Tega Penggal Putrinya Usia 14 Tahun saat Tidur, Hanya Dihukum 9 Tahun Penjara
Baca: Persepolis, Kota Kuno di Iran yang Amat Megah Meski Hanya Tersisa Reruntuhan
Diana Eltahawy, Deputy Regional Director Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, memberikan pernyataan atas temuan tersebut.
"Alih-alih menyelidiki tuduhan penghilangan paksa, penyiksaan, dan perlakuan buruk lainnya serta kejahatan lainnya terhadap tahanan, jaksa penuntut Iran terlibat dalam kampanye penindasan dengan mengajukan dakwaan keamanan nasional terhadap ratusan orang," katanya.
Menurutnya para korban menjadi sasaran penyiksaan hanya karena menggunakan hak berekspresi, melakukan aksi damai, dan bicara.
Pada Mei lalu, menteri dalam negeri Iran menyatakan bahwa ada 225 orang tewas selama protes November.
Namun kelompok HAM PBB mengatakan pada bulan Desember bahwa lebih dari 400 orang mungkin telah tewas dalam tindakan keras tersebut, meskipun laporan ini belum terkonfirmasi.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)