Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Lebanon Kembali Temukan 4,35 Ton Amonium Nitrat di Dekat Pintu Masuk Pelabuhan Beirut

Ledakan itu menghancurkan seluruh lingkungan, menghancurkan bangunan dan melukai 6.000 orang.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tentara Lebanon Kembali Temukan 4,35 Ton Amonium Nitrat di Dekat Pintu Masuk Pelabuhan Beirut
STR / AFP
Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Seorang mantan anggota parlemen Israel merayakan ledakan yang menewaskan 130 orang dan melukai 5.000 lainnya dengan menyebut bahwa ledakan tersebut adalah 'hadiah dari Tuhan'. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT--Tentara Lebanon menemukan 4,35 ton amonium nitrat di dekat pintu masuk pelabuhan Beirut, lokasi ledakan besar pada 4 Agustus lalu.

Amonium nitrat adalah bahan peledak yang menyebabkan ledakan pada bulan lalu, di pelabuhan Beirut.

Kantor berita NNA Tentara menyebutkan,

Menurut pernyataan tentara yang dilansir kantor berita negara NNA, bahan kimia itu ditemukan di luar pintu masuk pelabuhan nomor sembilan.

Baca: Presiden Prancis Emanuel Macron Kembali Kunjungi Beirut Lebanon

Ledakan dahsyat pada 4 Agustus yang merobek kota dan menewaskan sekitar 190 orang.

Pihak berwenang mengatakan ledakan itu disebabkan oleh sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang telah ditumpuk dalam kondisi tidak aman di gudang pelabuhan selama bertahun-tahun.

Berita Rekomendasi

Ledakan itu menghancurkan seluruh lingkungan, menghancurkan bangunan dan melukai 6.000 orang.

Baca: Kisah Warga Lebanon Pasca Ledakan Mematikan di Pelabuhan Beirut Kini Bersiap Pindah Negara

Ledakan 4 Agustus lalu itu juga mengakibatkan 300 ribu orang menjadi tunawisma atau tidak punya tempat tinggal.

"Ledakan pelabuhan Beirut itu menyebabkan 15 miliar dolar AS atas kerusakan langsung yang terjadi," kata laporan yang dikeluarkan pada Minggu (30/8/2020) oleh dewan menteri.

Dikatakan 50 ribu rumah, sembilan rumah sakit besar dan 178 sekolah telah rusak dalam ledakan tersebut.

Pihak berwenang telah menyebutkan ledakan 4 Agustus lalu itu terjadi akibat tumpukan besar amonium nitrat yang disimpan selama bertahun-tahun di pelabuhan tanpa tindakan keamanan.

Baca: Muncul Temuan Baru Penyebab Ledakan di Beirut, Bukan Karena Amonium Nitrat Tapi Misil Militer

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan penyelidikan akan melihat apakah penyebab ledakan karena kelalaian, kecelakaan atau kemungkinan "campur tangan eksternal".

Aoun telah meminta Perancis untuk memberikan foto satelit untuk membantu penyelidikan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas