Yoshihide Suga Segera Dilantik Jadi PM Jepang: Anak Petani Strawberry dan Pernah Jadi Pegulat Sumo
Menjalani masa kecil di desanya, Yoshihide Suga berjalan kaki ke sekolah, naik bus dan kereta api setiap hari yang membutuhkan waktu dua jam lamanya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tak banyak yang tahu Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga adalah seorang anak petani strawberry Desa Akinomiya, Ogatsu-gun (Yuzawa), Perfektur Akita.
Menjalani masa kecil di desanya, Yoshihide Suga berjalan kaki ke sekolah, naik bus dan kereta api setiap hari yang membutuhkan waktu dua jam lamanya.
Kini tak lama lagi, tepatnya terhitung tanggal 16 September mendatang, Yoshihide Suga akan menjadi Perdana Menteri Jepang yang ke-99.
"Yoshihide Suga orang yang sangat baik. Tiap hari kita ke sekolah jalan kaki naik bus dan naik kereta api selama dua jam saat SMA," kata Masashi Yuri, teman Yasuhide Suga kepada pers belum lama ini.
Di kampung halamannya, Yoshihide Suga adalah pegulat sumo yang baik tetapi tidak memamerkan kekuatannya.
"Dia selalu berhati-hati agar tidak melukai lawan saat dia mengangkat mereka dari ring," kata seorang teman lama, pemilik toko mie ramen, Hirofumi Fujiwara (74).
Baca: Batal Maju, Menteri Pertahanan Jepang Dukung Yoshihide Suga Jadi Pengganti Shinzo Abe
Suga ternyata juga suka memancing di sungai dan dulu saat masih pelajar.
"Dia memancing dengan batang bambu, beberapa tali dan cacing tanah yang mereka tangkap untuk umpan," tambah Yuri.
Selain itu Suga juga membuat tongkat bisbol dari batang kayu.
Tak seorang pun di desa itu yang punya mobil. Untuk menuju ke sekolah menengah membutuhkan dua jam perjalanan dengan bus dan kereta api.
Keluarga Suga sedikit lebih baik daripada keluarga lainnya. Berkat panen strawberi milik ayahnya, sehingga punya cukup uang untuk berlangganan buku komik petualangan bulanan.
"Beberapa anak laki-laki berkumpul di rumah Suga, sangat ingin membaca seri komik terbaru, dan Suga seringkali membiarkan mereka membuka paket terlebih dahulu. Dia berpikir karena miliknya bisa baca belakangan," tambah Yuri.
Suga merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dan putra sulung, semula diharapkan sang ayah akan menggantikannya sebagai petani strawberi.
Namun rencana jadi berubah. Setelah lulus dari sekolah menengah, Suga menuju ke ibu kota Tokyo untuk mencoba peruntungannya.