Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saham AstraZeneca Jatuh setelah Umumkan Penghentian Sementara Uji Coba Vaksin Covid-19

Saham AstraZeneca berada di posisi lebih rendah setelah mengumumkan uji coba tahap akhir untuk vaksin virus corona ditunda karena masalah keamanan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Saham AstraZeneca Jatuh setelah Umumkan Penghentian Sementara Uji Coba Vaksin Covid-19
Paul ELLIS / AFP
Gambar kantor perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC di Macclesfield, Cheshire pada tanggal 21 Juli 2020. 

Moderna naik lebih dari 4 persen dan Pfizer naik kurang dari 1 persen.

Sembilan pengembang vaksin terkemuka AS dan Eropa akhirnya berkomitmen untuk menegakkan standar keamanan, serta kemanjuran ilmiah untuk vaksin eksperimental mereka pada Selasa kemarin.

Perusahaan-perusahaan tersebut, termasuk AstraZeneca, Pfizer dan GlaxoSmithKline.

Mereka mengatakan, akan menjunjung integritas proses ilmiah saat bekerja menuju potensi pengajuan peraturan global dan persetujuan vaksin COVID-19 pertama.

Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020.
Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020. (Zhang Yuwei / XINHUA / Xinhua via AFP)

Baca: Seperempat Orang Brasil Enggan untuk Vaksin Covid-19, Alasan Teori Konspirasi Masih Dipercayai Warga

Selain dari Amerika Serikat, vaksin potensial dari China juga tengah menanggapi soal keraguan ahli mengenai keamanan vaksinnya.

CanSino Biologics Inc China membela kandidat vaksin COVID-19, setelah para ahli meragukannya.

Hal itu terkait pendapat ahli tentang kandidat vaksin virus corona tidak boleh diikuti "secara membabi buta" tanpa data uji klinis yang memadai.

Berita Rekomendasi

Adapun para ilmuwan di luar perusahaan telah menyatakan keprihatinan, efektivitas kandidat CanSino Ad5-nCoV, yang didasarkan pada virus flu biasa yang telah terpapar banyak orang, dapat dibatasi.

Mereka mengatakan, antibodi yang ada melawan virus flu biasa dapat merusak Ad5-nCoV.

"Pengembangan vaksin adalah ilmu berbasis praktik, dan kita seharusnya tidak mengikuti para ahli secara membabi buta," kata Zhu Tao, kepala ilmuwan, selama konferensi pers, pada Rabu (9/9/2020), dikutip dari CNA.

Adapun, Ad5-nCoV yang masih dalam uji coba tahap akhir, telah disetujui untuk digunakan dalam militer China.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Inza Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas