Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasukan Bela Diri Darat Jepang Surati Karyawan Kantor karena Gunakan Laser Pointer

Pria mendapat surat dari pihak GSDF dan meminta alat tersebut agar diserahkan kepada pihak kepolisian.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pasukan Bela Diri Darat Jepang Surati Karyawan Kantor karena Gunakan Laser Pointer
Foto Kepolisian Jepang/NHK
Laser pointer yang disita polisi dianggap mengganggu kegiatan pasukan bela diri darat Jepang (GSDF) tahun lalu saat pembukaan kejuaraan dunia rugby di Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pekerja kantoran berusia 53 tahun menyinari helikopter Pasukan Bela Diri Darat (GSDF) yang terbang saat upacara pembukaan Piala Dunia Rugby 20 September 2019, dengan laser pointer.

"Saya marah dengan kebisingan itu. Itulah sebabnya saya soroti mereka dengan laser pointer," ungkap pria tersebut kepada pihak kepolisian.

Pria yang berdomisili di Kota Fuchu itu belum lama ini mendapat surat dari pihak GSDF dan meminta alat tersebut agar diserahkan kepada pihak kepolisian.

Baca: Kantor Akuntan Pajak di Okinawa Jadi Tempat Akal-akalan Yakuza Jepang, Negara Rugi 500 Juta Yen

Menurut Badan Kepolisian, seorang pekerja kantoran diduga mengganggu kegiatan GSDF dengan menyorotkan sinar laser dari kebunnya ke pasukan pertahanan diri darat dan helikopter Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo yang terbang di atas langit September lalu.

Pada hari ini, upacara pembukaan Piala Dunia Rugby diadakan di tempat yang berjarak sekitar 1 km dari rumah pekerja kantoran itu, dan helikopter dalam keadaan siaga, namun karena pengaruh sinar laser, rute penerbangan jadi harus diubah.

Laser pointer yang disita polisi dianggap mengganggu kegiatan pasukan bela diri darat Jepang (GSDF) tahun lalu saat pembukaan kejuaraan dunia rugby di Jepang.
Laser pointer yang disita polisi dianggap mengganggu kegiatan pasukan bela diri darat Jepang (GSDF) tahun lalu saat pembukaan kejuaraan dunia rugby di Jepang. (Foto Kepolisian Jepang/NHK)

Menurut Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo, karyawan perusahaan tersebut menggunakan penunjuk laser untuk pengamatan astronomi, mengakui kecurigaan dalam penyelidikan.

Berita Rekomendasi

"Saya marah dengan kebisingan karena beberapa helikopter mengorbit di langit di atas rumah saya," kata dia.

Sementara itu baru terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas