POPULER INTERNASIONAL: Anggota Dewan Kepergok Lihat Foto Wanita 'Topless' | Masker vs Vaksin Corona
Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari anggota dewan kepergok lihat foto wanita 'topless' hingga efektivitas masker vs vaksin
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer internasional selama 24 jam terakhir.
Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (MP) tertangkap kamera melihat wanita hampir tanpa busana di ponselnya saat rapat.
Sementara itu, direktur CDC menyebutkan bahwa masker lebih memberikan perlindungan terhadap virus Corona daripada vaksin.
Dirangkum Tribunnews.com, berikut daftar berita populer internasional:
1. Anggota Dewan Kepergok Lihat Foto Wanita 'Topless' saat Rapat
Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (MP) tertangkap kamera melihat wanita hampir tanpa busana di ponselnya saat rapat.
Ronathep Anuwat, yang merupakan anggota dewan dari Partai Palang Pracharat, Provinsi Chonburi, Thailand tertangkap kamera sedang melihat seorang wanita nyaris telanjang dari ponselnya.
Tepatnya kejadian tersebut terjadi pada tanggal 16 September 2020.
Dilansir dari BBC Thai, saat itu dirinya tengah berada dalam pertemuan dewan pemotongan anggaran tahunan 2021 di DPR.
Tepatnya rapat MPC yang sedang mempertimbangkan RUU (UU) Anggaran untuk tahun anggaran 2021.
Agenda 2-3, sebesar 3.300.000 juta baht untuk hari pertama.
Fotografer merekam gambar Rononthep yang memperlihatkan seorang wanita nyaris telanjang dari ponselnya.
Baca: Pria Tanda Identitas Meninggal Dalam Keadaan Telanjang Dada di Terminal Kampung Rambutan
2. Dua Mahasiswi Tewas Setelah Tidur di Dalam Mobil Berhenti dengan Mesin dan AC Menyala
Dua wanita ditemuka tewas sementara dua lainnya dalam kondisi kritis di dalam mobil berhenti, namun mesin dan pendingin (AC) menyala.
Kejadian tersebut terjadi 17 September 2020, pada pukul 01.40 waktu setempat di jalan raya Shell Samagagah, Malaysia.
Dilansir dari World Of Buzz, korban tewas merupakan mahasiswi, Sharifah Fariesha Syed Fathi (21), dan Ayuni Shazwanie Shabri (21).
Masing-masing meninggal di tempat kejadian dan di Rumah Sakit Seberang Jaya (HSJ).
Dan dua rekannya yang dalam kondusi kritis saat ini dirawat di rumah sakit di Lumut dan Kuala Lumpur.
Menurut Kapolres Seberang Perai Tengah, Asisten Komisaris Shafee Abd Samad, kejadian itu terjadi saat keempat wanita tersebut berhenti untuk beristirahat di SPBU.
Rekaman CCTV mengungkapkan bahwa mobil Honda Odyssey yang dikemudikan oleh si kembar berhenti dan diparkir di pom bensin pada pukul 8.30 malam, katanya.
Baca: Ratu Elizabeth Disebut Akan Merasa Terkhianati Dengar Meghan Markle Mengaku Tak Dilindungi Kerajaan
3. Barbados akan Copot Ratu Elizabeth II sebagai Kepala Negara
Barbados mengumumkan rencana untuk mencopot Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara.
Negara di Kepulauan Karibia itu ingin berubah menjadi republik pada tahun depan.
Seperti dikutip dari AFP, Barbados ingin sepenuhnya meninggalkan masa kolonial.
Keputusan tersebut disampaikan dalam sebuah pidato oleh Gubernur Jenderal Sandra Mason sebelum pembukaan parlemen kenegaraan pada Selasa (15/9) waktu setempat.
Barbados memperoleh kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1966, tetapi mempertahankan Ratu sebagai Kepala Negara.
Ia mengutip peringatan perdana menteri pertama negara Errol Barrow agar tidak "berkeliaran di tempat kolonial".
Baca: Penjelasan Pemerintah Soal Pemakaian Masker di Dalam Kendaraan
4. Direktur CDC Sebut Masker Lebih Memberikan Perlindungan terhadap Virus Corona daripada Vaksin
Masker wajah adalah alat kesehatan publik yang paling manjur, dan bahkan mungkin memberikan perlindungan yang lebih baik daripada vaksin, ujar Dr. Robert Redfield kepada CDC, Rabu (17/9/2020).
"Kami memiliki bukti ilmiah yang jelas bahwa masker bekerja, dan masker adalah pertahanan terbaik kami," ujarnya seperti yang dilansir CNBC.
"Saya bahkan mungkin mengatakan lebih jauh bahwa masker wajah ini lebih terjamin untuk melindungi saya dari Covid daripada saat saya menerima vaksin Covid-19," lanjutnya.
Pernyataan Redfield itu diucapkannya kepada Subkomite Pengalokasian Senat AS untuk Tenaga Kerja, Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Pendidikan, dan Agen Terkait.
Ia menyebut bahwa vaksin virus corona potensial, yang kemungkinan baru akan tersedia dalam jumlah terbatas pada akhir tahun ini, mungkin hanya memiliki imunogenisitas 70%.
Imunogenisitas adalah kemampuan vaksin untuk membangun respons imun terhadap virus.
Pakar kesehatan terkemuka lainnya, termasuk penasihat virus corona Gedung Putih, Dr. Anthony Fauci mengatakan, kemungkinan memproduksi vaksin Covid-19 yang sangat efektif, dengan perlindungan 98% atau lebih, sangat lah kecil.
(Tribunnews.com)