Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dituduh Tak Becus Tangani Wabah, Presiden Filipina Geram: Semprot Pestisida untuk Bunuh Semua

Presiden Filipina Duterte memperpanjang status bencana virus korona selama satu tahun lagi hingga jawab kritikan tajam kepada dirinya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in Dituduh Tak Becus Tangani Wabah, Presiden Filipina Geram: Semprot Pestisida untuk Bunuh Semua
AFP
Presiden Filipina Rodrigo Duterte 

Pejabat juga bisa mengontrol harga kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng dalam kondisi bencana.

Hingga kini pembatasan karantina seperti menjaga jarak sosial tetap berlaku.

Duterte juga melarang penempatan perawat, dokter, dan petugas kesehatan lainnya dengan kontrak kerja akhir di luar negeri telah dicabut.

Mereka yang tidak menandatangani kontrak tetap dilarang meninggalkan negara.

Hal itu untuk memastikan keberadaan pekerja medis yang memadai di tengah wabah harus terus berlanjut.

Sebab, Filipina merupakan sumber utama tenaga kerja global, termasuk tenaga medis.

Seorang pekerja kesehatan dari Pemerintahan Filipina, mendisinfeksi sekolah menengah, di tengah kekhawatiran tentang penyebaran coronavirus novel COVID-19, di Manila. Filipina, Senin (9/3/2020). (AFP/Maria TAN) *** Local Caption *** A government worker disinfects a high school, amid concerns about the spread of the COVID-19 novel coronavirus, in Manila on March 9, 2020. (Photo by Maria TAN / AFP)
Seorang pekerja kesehatan dari Pemerintahan Filipina, mendisinfeksi sekolah menengah, di tengah kekhawatiran tentang penyebaran coronavirus novel COVID-19, di Manila. Filipina, Senin (9/3/2020). (AFP/Maria TAN)

Baca: Filipina Bernegosiasi dengan 16 Pengembang Vaksin Covid-19 untuk Amankan Pasokan

Di sisi lain, pembelian dan distribusi vaksin Covid-19 Filipina hanya dapat dilakukan mulai kuartal kedua tahun 2021.

Berita Rekomendasi

Penundaan itu dimaksudkan untuk meninjau hasil vaksin yang mumpuni hingga siap disebarluaskan ke masyarakat.

"Ini adalah "jadwal praktis dan realistis" karena vaksin akan melalui pendaftaran kemudian uji klinis selama beberapa bulan," ujar Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosario Vergeire.

Ia juga menambahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan negara akan mempercepat proses persetujuan dalam dua minggu.

Namun, Presiden Filipina justru mengatakan hal yang berbeda.

Seorang pekerja kesehatan dari Pemerintahan Filipina, mendisinfeksi sekolah menengah, di tengah kekhawatiran tentang penyebaran coronavirus novel COVID-19, di Manila. Filipina, Senin (9/3/2020). (AFP/Maria TAN) *** Local Caption *** A government worker disinfects a high school, amid concerns about the spread of the COVID-19 novel coronavirus, in Manila on March 9, 2020. (Photo by Maria TAN / AFP)
Seorang pekerja kesehatan dari Pemerintahan Filipina, mendisinfeksi sekolah menengah, di tengah kekhawatiran tentang penyebaran coronavirus novel COVID-19, di Manila. Filipina, Senin (9/3/2020). (AFP/Maria TAN)

Baca: Presiden Filipina Duterte Bakal Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Rusia

Ia mengatakan vaksin akan tersedia pada Desember, dan negara akan "lebih baik" pada Januari.

"Kami masih hidup dan kami hanya menunggu vaksinnya," kata Duterte.

"Kecuali jika vaksinnya tersedia dan efektif, hanya dengan begitu kita dapat benar-benar mengatakan bahwa kita akan pindah," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas