Indonesia Bergabung dengan Inisiatif Global Penyediaan 2 miliar Vaksin Virus Corona Baru, COVAX.
Indonesia mendapat jaminan akses terhadap vaksin Covid-19 yang terjangkau dan berkualitas untuk 20% populasi berisiko pada akhir 2021
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Indonesia yang telah bergabung dengan inisiatif global untuk penyediaan 2 miliar vaksin virus corona baru, COVAX.
"Saya ingin berterima kasih kepada Inggris, Mesir, dan Indonesia yang telah mengumumkan bahwa mereka akan bergabung dengan COVAX," kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam laman resmi WHO.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, sejak WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemi, Indonesia telah aktif menjalin kerjasama internasional dan multilateral.
Termasuk, melalui WHO Access to Covid-19 Tools (ACT) Accelerator–COVAX Facility.
"Dalam rangka mengupayakan kemudahan akses, keamanan, dan harga vaksin yang terjangkau," kata Retno dalam keterangan tertulis.
Baca: Kerajaan Arab Saudi Sumbang Dana Rp 1,48 Triliun ke WHO untuk Bantu Atasi Pandemi Covid-19
Baca: Direktur Jenderal WHO: Memilih Kesehatan atau Ekonomi dalam Tangani Covid-19 adalah Dikotomi Semu
Baca: Karam Sejak 77 Tahun Lalu, Bangkai Kapal Selam USS Grenadier Ditemukan di Selat Malaka
Indonesia masuk kategori Advanced Market Commitment (AMC) pada COVAX Facility.
Dengan begitu, Indonesia mendapat jaminan akses terhadap vaksin Covid-19 yang terjangkau dan berkualitas untuk 20% populasi berisiko pada akhir 2021.
Hingga kini, Pemerintah Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan GAVI Vaccine Alliance dan COVAX Facility guna mengetahui waktu persediaan vaksin virus corona dan harganya.
COVAX dipimpin bersama oleh GAVI, WHO, dan Koalisi CEPI untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi. Tujuannya, untuk memberikan 2 miliar dosis vaksin virus corona yang efektif dan disetujui pada akhir 2021.
Selain itu, Kementerian Kesehatan dan UNICEF menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang memungkinkan untuk melakukan pengadaan vaksin dengan harga terjangkau pada Rabu (16/9) pekan lalu.
Baca: Jusuf Kalla Usulkan Tunda Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 hingga Vaksin Covid-19 Ditemukan
Baca: Donald Trump Berharap Vaksin Covid-19 yang Tersedia untuk Setiap Warga AS Bisa Diproduksi April 2021
MoU tersebut mengatur proses pengadaan barang dan jasa melalui UNICEF, mulai dari pengajuan, pembayaran, sampai pengiriman. Sehingga, bisa memperlancar pemberian produk kesehatan esensial untuk masyarakat Indonesia.
Pengadaan dan pembelian vaksin akan pemerintah lakukan melalui Supply Division UNICEF yang berkedudukan di Kopenhagen, Denmark. Melalui divisi tersebut, memungkinkan untuk melakukan pemesanan vaksin dengan jumlah yang besar dan harga yang lebih rendah.
“Kemitraan ini akan memungkinkan Indonesia membeli vaksin baru, seperti pneumococcal conjugate vaksin (PCV), dengan harga sepertiga dari harga pasar saat ini,” kata Debora Comini, Perwakilan UNICEF Indonesia, dalam siaran pers. (Kontan/SS. Kurniawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.