Bank Pos Jepang Dibobol Pencuri, Kerugian 3.322.000 Yen
alamat email yang digunakan untuk pemberitahuan penggunaan seperti pengiriman uang telah diubah tanpa izin oleh pembobol.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bagi pemilik akun Bank Pos Jepang khususnya pemilik kartu debit atau kartu prabayar Mijica yang diterbitkan oleh Yucho Bank (bank pos Jepang) selama tiga tahun terakhir ini, kebobolan dan uang hilang kerugian 3.322.000 yen sedikitnya saat ini.
"Dari bulan lalu hingga bulan ini, seseorang menyamar sebagai pengguna dan mengakses situs khusus mijica secara ilegal, mentransfer tabungan di rekening dan uang yang dibebankan pada kartu ke kartu lain dengan nama lain. Kerugian pembobolan uang lewat internet itu mencapai 3.322.000 yen sedikitnya saat ini," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu ini (23/9/2020).
Sejauh ini, 54 orang telah dibobol akun banknya, semuanya memiliki rekening di Bank Yucho dan benar-benar memiliki kartu mijica, sehingga total kerusakan mencapai 3.322.000 yen.
"Saya tidak tahu metode detailnya, tetapi kerusakan terkonsentrasi pada tanggal 8 Agustus 2020, kemudian tanggal 6 September 2020 dan tanggal 15 September 2020."
Dalam banyak kasus, alamat email yang digunakan untuk pemberitahuan penggunaan seperti pengiriman uang telah diubah tanpa izin oleh pembobol.
Selain itu, untuk mengirim uang, selain ID login dan kata sandi, juga perlu memasukkan 5 digit nomor yang tercetak di bagian belakang kartu, tetapi nomor ini juga berhasil dimasukkan dengan akses yang tidak sah.
"Beberapa orang telah menarik 500.000 yen, dan bank akan menutupi seluruh jumlah kerugian tersebut."
Kartu tersebut memiliki sekitar 200.000 anggota, dan bank berhenti mengirim uang untuk kartu ini mulai tanggal 16 September lalu.
Bank juga akan memberitahu tentang transaksi atau perubahan alamat email yang tidak diingat pemegang akun.
Di Bank Yucho, selain itu, tujuh layanan pembayaran elektronik seperti "rekening docomo" telah mengungkap penarikan simpanan secara ilegal, namun mengenai kerusakan ini, "Awalnya, jumlah korban terbatas. Tetapi dengan kejadian ini tampaknya lebih banyak lagi kejadian pembobolan tersebut tampaknya. Sangat disesalkan," tambahnya.
Polisi masih terus menyelidiki kasus pembobolan bank lewat internet tersebut hingga kini.
Sementara itu baru saja terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com