Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anwar Ibrahim Klaim Punya Dukungan Parlemen untuk Bentuk Pemerintahan, Ini Kata Pakar Hukum

Pakar hukum mempertimbangkan klaim Anwar Ibrahim yang dapat mengambil alih pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Anwar Ibrahim Klaim Punya Dukungan Parlemen untuk Bentuk Pemerintahan, Ini Kata Pakar Hukum
Bloomberg
Anwar Ibrahim - Pakar hukum menyebut, konflik politik di Malaysia ini dapat berakhir dengan keputusan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah. 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar hukum mempertimbangkan klaim Anwar Ibrahim yang dapat mengambil alih pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Pakar hukum menyebut, konflik politik di Malaysia dapat berakhir dengan keputusan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Namun, Malay Mail melaporkan, Selasa kemarin (22/9/2020), Istana Negara mengonfirmasi Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah dirawat di National Heart Institute (IJN) pada Senin (21/9/2020.

Akhir-akhir ini, sang Raja merasa tidak enak badan.

Baca: Anwar Ibrahim Klaim Raih Dukungan Parlemen Jadi Perdana Menteri Malaysia, Gantikan Muhyiddin Yassin

Baca: Berusaha Digulingkan Oposisi yang Dipimpin Anwar Ibrahim, Muhyiddin: Saya Masih Perdana Menteri Anda

Anwar Ibrahim
Anwar Ibrahim (Bloomberg)

Wakil Ketua Komite Hukum Konstitusi Malaysia, Andrew Khoo mengatakan, Anwar harus menunggu sampai Raja dapat memberinya audiensi.

"Agong tidak dalam situasi seperti itu sehingga deputi Yang di-Pertuan Agong harus mengambil alih," katanya kepada Malay Mail saat dihubungi.

Khoo menanggapi reaksi publik setelah pengumuman Anwar kemarin yang menunjukkan, dia memerintahkan dukungan mayoritas untuk membentuk pemerintahan baru.

Berita Rekomendasi

Namun, Khoo mengatakan penundaan (audiensi) bisa memengaruhi upaya Anwar meninjau kembali Pakatan Harapan (PH) sebagai pemerintah.

“Sementara itu, penundaan apapun memberi Muhyiddin waktu untuk mencoba dan membujuk mereka yang mungkin sekarang telah menjanjikan dukungan mereka kepada Anwar, untuk kembali mendukung Muhyiddin,” kata Khoo.

“Dia (Anwar) harus berharap dukungannya tidak hilang saat dia menunggu," tegasnya.

Baca: Anwar Ibrahim Klaim Telah Gulingkan Pemerintahan PM Malaysia Muhyiddin Yassin

Baca: Mahathir Mohamad Tunggu Realisasi Klaim Anwar Ibrahim Soal Dukungan Parlemen

Apa Kata Pengacara Sivahnanthan Ragava?

Lebih jauh, menanggapi pengumuman tersebut, pengacara Sivahnanthan Ragava mengatakan, jika Anwar memiliki angka tersebut, ada dua hal yang bisa terjadi.

Pertama, perdana menteri dapat meminta Agong untuk membubarkan Parlemen dengan dua pilihan: menyetujui pembubaran atau menolak dan menunjuk anggota parlemen.

“Tapi itu tergantung pada apakah perdana menteri saat ini ingin bekerja sama dan apakah dia ingin membubarkan pemerintahannya," ungkap Sivahnanthan Ragava.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas