POPULER Internasional: 3 Skenario Buktikan Klaim Anwar Ibrahim | Jepang Izinkan Orang Asing Masuk
Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir, termasuk Pemerintah Jepang akan memperbolehkan orang asing masuk
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.
Raja Malaysia memiliki 3 skenario untuk membuktikan klaim Anwar Ibrahim yang menyebut ia memiliki angka yang cukup untuk membentuk pemerintahan baru.
Di Korea Utara, seorang pejabat Korea Selatan yang sempat dikabarkan hilang ditemukan tewas tertembak dan dibakar.
Seorang suami di India mengaku positif Covid-19 hanya untuk bersama wanita lain.
Sementara itu, Pemerintah Jepang akan memperbolehkan orang asing dari sejumlah negara memasuki Jepang mulai bulan Oktober 2020 mendatang, dengan syarat.
1. Tiga Skenario Politik Raja Malaysia untuk Buktikan Klaim Anwar Ibrahim
Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah memiliki peran kunci untuk memutuskan apakah pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim akan dilantik menjadi perdana menteri yang baru Negeri Jiran.
Raja Malaysia berencana akan mengadakan audiensi dengan Anwar Ibrahim untuk membuktikan klaimnya mendapat dukungan mayoritas parlemen, setelah menunda pertemuan, pada Selasa (22/9/2020), karena alasan kesehatan.
Di sisi lain Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah menyatakan, ia masih perdana menteri yang sah dan mengecam upaya Anwar Ibrahim.
Baca: Babak Baru Politik Malaysia: Akankah Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri yang Baru
Tiga Skenario Politik
The Straits Times menyebut ada tiga skenario politik yang dapat terjadi jika benar Anwar Ibrahim memiliki mayoritas parlemen seperti yang diklaimnya.
1. Menggelar Pemilu
Raja memiliki kekuasaan untuk membubarkan Parlemen, setelah itu pemilu harus diadakan dalam waktu 60 hari.
Apalagi anggota parlemen dari koalisi pemerintah dan oposisi telah menyerukan jajak pendapat cepat untuk menyelesaikan ketidakpastian politik.
2. Korea Utara Tembak Mati dan Bakar Mayat Pejabat Korea Selatan, Sempat Dilaporkan Hilang
Pejabat Korea Selatan yang sempat dilaporkan hilang pada 21 September 2020 lalu dilaporkan tewas karena ditembak mati oleh pasukan Korea Utara.
Jenazah pejabat tersebut juga dilaporkan dibakar oleh pasukan Korea Utara.
Pejabat tersebut ditemukan di perairan Utara.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan menanggapi aksi tersebut dan mengutuk tindakan brutal itu.
Seoul menerangkan, pejabat tersebut bekerja untuk Departemen Perikanan di kapal patroli dekat perbatasan.
Mengutip BBC, tentara Korea Utara menembaknya kemudian menuangkan minyak ke tubuhnya dan membakarnya.
Baca: 10 Drama Korea dengan Rating Tertinggi Sepanjang Sejarah, Para Newbie Wajib Tonton Semuanya!
Baca: Pasukan Korea Utara Tembak Mati Pejabat Korea Selatan, Tubuhnya Dibakar
Tindakan tersebut, tambah Kementerian, diyakini sebagai bentuk anti virus corona.
Namun, hingga saat ini Pyongyang belum memberikan komentarnya terkait insiden brutal tersebut.
3. Setelah Mengaku Positif Covid-19, Suami Ini Menghilang, Saat Ditemukan Ternyata di Rumah Wanita Lain
Seorang suami di India diduga sengaja meninggalkan istrinya dengan alasan terinfeksi Covid-19 dan kemudian tinggal bersama wanita lain.
Awalnya, pria berusia 28 tahun itu memberi tahu istrinya melalui sambungan telepon bahwa dirinya positif Covid-19.
Setelah memberi tahu sang istri melalui telepon, pria itu kemudian menghilang.
Diberitakan Khaleej Times yang dikutip worldofbuzz, pria berusia 28 tahun itu menghilang pada 24 Juli lalu.
Baca: Ini Data Terbaru Kasus Covid-19 pada 9 Provinsi yang Jadi Tugas Luhut
Sebelum menghilang, pria itu menelepon istrinya dan mengatakan kepadanya bahwa dia telah dites dan hasilnya positif Covid-19 .
Dalam pembicaraan lewat telepon, pria yang tinggal di Navi Mumbai itu kemudian menyatakan ingin mati saja dan tidak sanggup hidup lagi.
Belum sempat sang istri bertanya, pria itu langsung menutup telepon.
Sang istri kemudian menghubungi saudara laki-lakinya untuk meminta bantuan untuk melapor ke polisi dan membuat laporan orang hilang.
Menindaklanjuti laporan itu, polisi kemudian pencarian.
Namun, polisi hanya menemukan sepeda, helm, tas, dan kunci sepeda pria itu di sebuah jalan di Sektor 17 Vashi.
4. Orang Asing yang Akan Tinggal Lama di Jepang Diperbolehkan Masuk, Wajib Karantina Mandiri 14 Hari
Pemerintah Jepang akan memperbolehkan orang asing dari sejumlah negara memasuki Jepang mulai bulan Oktober 2020 mendatang.
Mereka yang diperbolehkan masuk adalah orang asing yang berniat untuk tinggal lama di Jepang, khususnya para pemagang dan pelajar. Namun mereka harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari.
"Mulai Oktober 2020 sejumlah negara akan dipertimbangkan untuk bisa memasuki Jepang," ungkap Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi kepada Tribunnews.com, Jumat (25/9/2020).
Sejumlah negara satu per satu akan dipertimbangkan, tapi tidak untuk semua negara yang bisa masuk mulai Oktober nanti.
Baca: Mobil Pribadi Kepala Polisi Jepang Ditabrak Moge Artis Terkenal yang Mabuk
"Akan panjang pertimbangan dilakukan bagi berbagai negara, jadi bukan semua negara dibuka untuk Oktober mendatang," tambahnya.
(Tribunnews.com)