Sidang Umum PBB, PM Jepang Yoshihide Suga Luncurkan Ide Pembentukan Pusat Hak Paten Dunia
PM Suga mengutarakan niatnya untuk mengupayakan distribusi obat dan vaksin terapeutik secara adil ke negara berkembang.
Editor: Dewi Agustina
![Sidang Umum PBB, PM Jepang Yoshihide Suga Luncurkan Ide Pembentukan Pusat Hak Paten Dunia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pm-jepang-yoshihide-suga-sidang-pbb.jpg)
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga meluncurkan ide pembentukan pusat hak paten bagi dunia, sehingga koordinasi terkait perawatan korban Covid-19 dengan berbagai peralatan dan kaitan medis dapat terkontrol dengan baik.
"Kami minta maaf tak dapat hadir di Sidang Umum PMM sehingga menjadi dalam bentuk video ini," demikian sambutan PM Yoshihide Suga, Sabtu (26/9/2020) waktu Jepang di Sidang Umum PBB.
Perdana Menteri memperkenalkan upaya Jepang seperti konsep "Kumpulan Hak Paten", yang secara terpusat mengelola hak paten untuk perawatan virus corona dan sebagainya secara internasional.
![Ruang sidang PBB di New York](https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ruang-sidang-pbb-di-new-york_20170912_080447.jpg)
PM Suga mengutarakan niatnya untuk mengupayakan distribusi obat dan vaksin terapeutik secara adil ke negara berkembang.
Dia juga mengatakan akan bekerja sama dalam verifikasi dan reformasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang dikritik karena respons awal terhadap Corona.
Di saat yang sama, dia mengemukakan, sangat penting untuk mengambil tindakan terhadap perekonomian yang terkena bencana corona.
Dia menjelaskan kebijakan melanjutkan kegiatan ekonomi dengan aman dan mempromosikan digitalisasi di Jepang.
Baca: Partisipan Olimpiade Tokyo Jepang Dikurangi Hingga 15 Persen, Dekorasi Lebih Sederhana
Mengenai masalah penculikan, PM Suga mengatakan, "Ini adalah masalah yang sangat memprihatinkan bagi komunitas internasional dan saya sendiri telah mengerjakannya selama bertahun-tahun."
Dia menekankan gagasan menormalisasi hubungan diplomatik berdasarkan Deklarasi Pyeongtaek Jepang-Korea Utara tahun 2002, dan menyerukan, "Sebagai perdana menteri baru Jepang, saya siap untuk bertemu dengan ketua Kim Jong-un (Partai Buruh Korea) tanpa syarat apa pun."
Sementara itu telah terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com