Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Kedua Perang Armenia vs Azerbaijan, 21 Tentara dan Sipil Tewas di Nagorno-Karabakh

Konflik kali ini di Nagorno-Karabakh perang terbuka paling keras Armenia vs Azerbaijan setelah sebelumnya pecah di wilayah itu pada 2016.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Hari Kedua Perang Armenia vs Azerbaijan, 21 Tentara dan Sipil Tewas di Nagorno-Karabakh
Handout / Armenian Defence Ministry / AFP
Tangkapan layar video di situs web resmi Kementerian Pertahanan Armenia pada 27 September 2020, diduga menunjukkan penghancuran tank Azeri dan prajurit selama bentrokan antara separatis Armenia (Nagoro-Karabakh) dan Azerbaijan. 

Hal membedakan pada konflik kali ini, Turki secara terbuka melibatkan diri membela Azeri atau Azerbaijan. Tak hanya politis, secara militer Presiden Erdogan mengirimkan tentara dan milisi.

Ratusan hingga ribuan petempur sipil didatangkan dari Turki dan Suriah. Mereka anggota kelompok proksi sipil Turki di Suriah.

Orang-orang sejenis juga dikirimkan Turki untuk bertempur di Libya, mendukung pemerintahan GNA Faisal Saraj di Tripoli.  

Rekaman video yang dipublikasikan situs Southfront.org, namun belum diverifikasi, menunjukkan konvoi puluhan truk membawa petempur asal Suriah di Azerbaijan.

Campur tangan Turki di Azerbaijan, dan usahanya melawan Armenia ini mengingatkan isu genosida warga Armenia oleh penguasan Turki pada masa lalu.

Konflik di Nagorno-Karabakh atau Arzakh, kini menjadi perang proksi yang dimensi geopolitiknya sulit dilepaskan dari perimbangan kekuatan di Timur Tengah.

Israel ikut melibatkan diri secara tidak langsung, karena berusaha memanfaatkan Azerbaijan untuk memonitor Iran, musuh besar Zionis.

BERITA TERKAIT

Sejumlah drone produksi Israel, dipakai Azerbaijan untuk mengawasi Armenia. Beberapa di antaranya telah ditembak jatuh pasukan Republik Arzakh.

Pergeseran Isu dan Orientasi Politik Praktis

Meski pemerintahan Armenia diketahui pro-Washington, kini terjadi pergeseran politik setelah Yerevan berusaha meminta bantuan aktif Rusia menghadapi Azeri.

Armenia dan pemerintah Republik Arzakh (Nagorno-Karabakh) mengumumkan darurat militer dan mobilisasi militer. Azerbaijan pun memberlakukan aturan militer dan jam malam di kota-kota besar.

Secara terbuka, Armenia mendesak Turki tidak ikut campur dalam permusuhan yang sedang berlangsung atas daerah kantong Nagorno-Karabakh yang disengketakan.

"Perilaku agresif Turki adalah masalah serius yang harus diperhatikan," kata Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan lewat televisi nasional.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya mengatakan Azerbaijan, tidak sendirian dalam konfrontasi melawan Armenia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas