Korupsi dan Tak Becus Urus Corona, Ribuan Pengunjuk Rasa Tuntut Pengunduran Diri PM Israel
Tak hanya itu, dia pun mengancam akan mengumumkan keadaan darurat untuk menghentikan kerusuhan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JERUSSALEM - Ribuan warga Israel berkumpul di luar kediaman resmi perdana menteri Benjamin Netanyahu di Jerusalem, pada Sabtu (26/09/2020) malam untuk menuntut pengunduran dirinya sang perdana menteri.
Dilansir dari AP, aksi dengan protes selama berminggu-minggu terhadap pemimpin Israel yang sedang disoroti ini terjadi, meskipun ada perintah lockdown baru yang diperketat.
Namun demikian Netanyahu juga telah melakukan upaya mendorong keras untuk melarang demonstrasi, serta mengklaim bila itu dapat menimbulkan ancaman bagi keselamatan publik.
Baca: Presiden Iran Hassan Rouhani: UEA-Bahrain akan Menanggung Konsekuensi dari Kesepakatan dengan Israel
Tak hanya itu, dia pun mengancam akan mengumumkan keadaan darurat untuk menghentikan kerusuhan.
Selama lebih dari tiga bulan, ribuan orang telah memadati jalan-jalan di pusat kota Jerusalem dekat kediaman Netanyahu, meminta dia untuk mundur.
Para pengunjuk rasa mengatakan, Netanyahu seharusnya tidak tetap menjabat ketika dia diadili atas tuduhan korupsi.
Dan menuduhnya bertindak ceroboh dalam menanggapi krisis virus corona.
Aturan lockdown ketat diduga bisa mengakibatkan banyak bisnis yang berhenti, larangan mengadakan pertemuan besar serta memerintahkan orang untuk tinggal di rumah
Kerumunan massa yang meluas hingga beberapa blok di sepanjang jalan utama membuat patroli polisi mengawasi selalu waspada.
Sumber: Kompas TV