Tiga Roket Hantam Sasaran Dekat Pangkalan AS di Irak Utara
AS memperingatkan Irak akan menutup kedutaannya, jika Baghdad gagal menghentikan serangan rudal yang mengancam instalasi Amerika.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Menurut sumber WSJ di kalangan pejabat AS, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyampaikan informasi ini kepada Presiden Irak Barham Salih dan Perdana Menteri Mustafa al Kadhimi.
Seorang pejabat Irak yang dikutip oleh WSJ juga berspekulasi Washington mungkin juga akan menarik pasukannya dari negara itu.
Tekanan terhadap kehadiran AS ini juga dating dari Iran. Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Shamkhani, mengatakan hukuman minimum bagi mereka yang membunuh Jenderal Qassem Soleimani adalah penarikan lengkap pasukan AS dari Irak.
Saat bertemu Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein, Shamkhani meminta pemerintah Irak untuk menindaklanjuti pembunuhan Soleimani dan Wakil Komandan Unit Mobilisasi Populer Irak, Abu Mahdi Al-Muhandis.
"Proyek Zionis saat ini sedang dilakukan untuk menormalisasi hubungan dengan beberapa negara di kawasan di bawah tekanan dari Amerika, yang bertujuan hanya untuk sepenuhnya mendominasi kawasan," kata Shamkhani.
Dia menunjukkan operasi ini itu merupakan pengkhianatan besar dan pelanggaran terang-terangan terhadap hak-hak rakyat Palestina.
Penggalangan ala AS dan Israel akan menyebabkan peningkatan ketidakstabilan dan memicu perbedaan di antara negara-negara di kawasan.
Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis terbunuh lewat serangan rudal drone AS pada malam 3 Januari 2020, di dekat Bandara Internasional Baghdad.
Setelah pembunuhan tersebut, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran meluncurkan rudal jelajah ke pangkalan AS di Irak.(Tribunnews.com/Sputniknews/RussiaToday/AlMasdarNews/xna)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.