POPULER Internasional: WNI di Jepang Ditangkap Polisi | Konflik Armenia vs Azerbaijan
Rangkuman berita populer Internasional Tribunnews, di antaranya WNI ditangkap polisi Jepang terkait akses ilegal belanja online.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIUNNEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.
Seorang Warga Indonesia ditangkap polisi Jepang terkait akses ilegal belanja online.
Xi Jinping dan Kim Jong Un tetap mendoakan kesembuhan Donald Trump, meski presiden AS itu kerap "menyerang" negaranya.
Di Brasil, sebuah video viral memperlihatkan deratan rak di supermarket ambruk dengan efek domino.
Sementara itu, konflik Armenia vs Azerbaijan di Nagarno-Karabakh disebut bukan hanya melibatkan kedua negara tersebut.
1. Warga Indonesia Ditangkap Polisi Jepang Lakukan Akses Ilegal Internet Belanja Online
Akses ilegal pada situs internet belanja online telah dilakukan seorang warga Indonesia dan digerebeg di rumahnya di Gunma serta ditangkap polisi pagi ini (5/10/2020).
"Tersangka menggunakan akses ilegal membeli data sangat privasi dari pihak tertentu lalu menggunakannya untuk membeli berbagai barang mahal di situs internet belanja online bulan Juni 2020 dan 14 September 2020, telah kami tangkap saat ini," papar sumber Tribunnews.com Senin ini (5/10/2020).
Tersangka melanggar Undang-Undang Akses Komputer Tanpa Izin.
Tersangka Dedi Iskandar (23) menggunakan informasi pribadi yang diperoleh dari organisasi perdagangan bawah tanah dan telah menggunakan akun orang lain guna mendapatkan akses tidak sah ke situs belanja dan membeli produk yang ditujukan kepadanya.
Informasi pribadi untuk ribuan orang, seperti kata sandi dan ID, telah ditemukan di komputer pribadi Dedi, dan polisi juga sedang menyelidiki kejahatan lainnya.
Sebanyak 30 barang mahal seperti lensa kamera, kamera Canon, iPhone, drone, jaket Northstar, dan sebagainya yang mahal-mahal telah dibelinya menggunakan kartu kredit orang lain.
2. Xi Jinping dan Kim Jong Un Doakan Kesembuhan Trump Meski Presiden AS Itu Kerap 'Menyerang' Negaranya
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan istrinya, Melania Trump positif terinfeksi virus Corona (COVID-19) dan kini menjalani karantina.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (2/10/2020), Trump mengungkapkan hasil tes itu via akun Twitter-nya pada Kamis (1/10/2020) malam waktu AS.
Donald Trump dan Melania kembali menjalani tes Corona setelah salah satu penasihat dekatnya, Hope Hicks, dinyatakan positif Corona pada Kamis (1/10) waktu setempat.
Reaksi dukungan serta doa datang dari berbagai pihak, termasuk dari Presiden China XI Jinping dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Seperti diketahui, kedua negara itu memiliki hubungan kurang baik dengan AS. China, misalnya, menjadi "sasaran tembak" Donald Trump baru-baru ini.
"Apa yang China lakukan adalah hal yang mengerikan ... apakah itu ketidakmampuan atau sengaja," kata Trump menghidupkan kembali dugaannya untuk menyerang China.
Baca: Trump Salahkan China atas Covid-19 yang Kini Mengancam Kesehatannya
Trump berusaha mengalihkan fokus ke Beijing atas kondisi penyebaran virus corona. Dia kembali mengklaim tanpa bukti bahwa China mungkin sengaja membiarkan virus menyebar secara global.
Demikian juga dengan Korut.
Negara komunis ini kerap bersitegang dengan AS. Embargo yang tak kunjung usai yang dibalas Pyongyang dengan pamer rudal, membuat kedua negara acap kali lontarkan ancaman.
Terlepas dari itu semua, ketika Trump dinyatakan positif, baik Xi dan Kim menyampaikan dukungan kesembuhan untuk sang POTUS.
3. Viral Video Rak Barang di Supermarket Brasil Runtuh Bak Domino, Satu Pekerja Baru Tewas Tertimbun
Sebuah video viral menunjukkan deretan rak di sebuah supermarket di Brasil runtuh dengan efek domino.
Rak-rak berisi barang dagangan itu sangat tinggi menjulang.
Entah bagaimana awalnya, rak di ujung tiba-tiba ambruk ke arah rak di sampinya dan begitu seterusnya.
Mirisnya insiden ini membunuh seorang pekerja supermarket tersebut.
Dilansir Daily Mail, delapan orang termasuk karyawan dan pelanggan terluka dalam kecekaan itu.
Diketahui insiden mengerikan tersebut terjadi pada Jumat (2/10/2020) malam waktu setempat, di Supermarket Mix Mateus Atacarejo di São Luís, Brasil utara.
Baca: Viral di Medsos, Supermarket Jual Buket Berisi Rontokan Daun Dikritik Warganet
Baca: Tak Hanya Trump, Presiden Brasil dan Belarus Juga Sempat Terpapar Corona karena Meremehkan Covid-19
Korban tewas diidentifikasi sebagai Elane de Oliveira Rodrigues, wanita berusia 21 tahun.
Dia baru bekerja di supermarket itu selama tiga bulan, dan meninggal setelah tubuhnya tertimpa barang-barang yang berjatuhan dari rak.
Enam orang lainnya yang berada di lokasi yang sama mengalami luka-luka dan berhasil diselamatkan petugas darurat.
Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit dan dikabarkan sudah keluar dari sana.
4. Bukan Cuma Armenia-Azerbaijan yang Berperang, Pasukan Asing Juga Ikut Terlibat, dari Mana Mereka?
Konflik Armenia vs Azerbaijan di Nagarno-Karabakh bukan hanya melibatkan kedua negara.
Armenia dan Azerbaijan sama-sama menuding ada militer lain yang turut campur dalam perang tersebut
Dikuti dari AFP Sabtu (3/10/2020), berikut keterlibatan militer asing dalam konflik Amernia vs Azerbaijan.
Orang Suriah di militer Azerbaijan?
Sejak awal bentrokan pekan lalu, Armenia menuduh Turki mengirim tentara bayaran dari Suriah utara untuk berperang bareng pasukan Azerbaijan.
Baca: Pemimpin Nagorno-Karabakh Masih Hidup, Pasukan Armenia Gempur Kota Ganja
Pada Jumat (2/10/2020) Perdana Menteri Nikol Pashinyan mengatakan ke surat kabar Perancis Le Figaro, bahwa Turki telah "memberangkatkan ribuan tentara bayaran dan teroris" ke Azerbaijan dari Suriah utara.
Pashinyan dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam panggilan telepon, menyatakan "keprihatinan serius" atas laporan "keterlibatan dalam aksi militer gerilyawan kelompok bersenjata ilegal dari Timur Tengah," ujar Kremlin.
Presiden Perancis Emmanuel Macron juga nimbrung, menuntut Turki menjelaskan apa yang dikatakannya sebagai kedatangan pasukan milisi di Azerbaijan.
Baca: Presiden Azerbaijan kepada Armenia: Tinggalkan Wilayah Kami dan Perang akan Berhenti
"Garis merah telah dilintasi, yang tidak dapat diterima," ucap Macron.
Belum ada komentar resmi dari Turki yang mendukung Baku dalam konflik tersebut, tetapi Azerbaijan membantah laporan itu.
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.