Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Suriah Bashar Assad: Perang di Suriah Belum Berakhir, White Helmets Itu Teroris

Presiden Suriah Bashar Assad menyatakan kehadiran militer Rusia yang diundang Damaskus jadi titik balik perang melawan teroris di negaranya.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Presiden Suriah Bashar Assad: Perang di Suriah Belum Berakhir, White Helmets Itu Teroris
ISTIMEWA
Presiden Suriah Bashar Al-Assad menyatakan Rusia memiliki andil besar mengubah jalannya perang melawan terorisme di Suriah. 

Ia percaya agenda politik luar negeri Amerika didominasi lobi terlepas dari siapa yang ada di Gedung Putih. Rakyat AS sebenarnya, menurut Bashar, hanya memilih CEO di tiap pemilihan presiden.

Menurut Bashar Assad, ada dewan pembuat keputusan di AS yang memiliki pengaruh untuk mendorong kepentingan bank, pedagang senjata, perusahaan, dan lobi berpengaruh lainnya, mengabaikan ketiga cabang pemerintahan.

"Seperti yang saya katakan, dewan ini terdiri dari lobi, jadi mereka menerapkan apa pun yang mereka inginkan, dan mereka mengontrol Kongres dan (lembaga Negara) lainnya, dan media, dan lain-lain. Ada aliansi antara mereka yang memiliki kepentingan sendiri, kepentingan korporasi AS," lanjut suami Asma Assad ini.

"Jadi apa yang Anda miliki adalah seorang CEO, dan CEO ini tidak memiliki hak atau kewenangan untuk meninjau, dia harus menerapkan. Itulah yang terjadi pada (Presiden AS Donald) Trump ketika dia menjadi presiden setelah pemilu (2016)," tambah Bashar.

Sebagai contoh, Assad mengenang bagaimana proses pemakzulan diluncurkan terhadap Trump ketika dia berusaha untuk mengejar kebijakannya sendiri.

"Dia (Trump) harus menelan setiap kata yang dia ucapkan sebelum pemilihan. Itu sebabnya saya katakan Anda tidak mengharapkan seorang presiden, Anda hanya mengharapkan seorang CEO. Jika Anda ingin berbicara tentang perubahan kebijakan, Anda memiliki satu dewan. CEO akan berubah tetapi dewan tetap sama, jadi jangan berharap apa-apa, " pintanya.

Nominasi Trump untuk Hadiah Nobel

BERITA REKOMENDASI

Bashar Assad menyatakan keterkejutannya atas nominasi Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Ia meragukan ada alasan untuk memberikan penghargaan bergengsi itu kepada pemimpin AS itu.

"Dia dicalonkan?," Tanya Assad ketika pewawancara meminta pendapatnya tentang nominasi Hadiah Perdamaian Trump, setelah dia gagal melaksanakan janjinya untuk menarik pasukan AS dari Suriah.

"Saya tidak tahu tentang ini. Jika Anda ingin berbicara tentang pencalonan nobel perdamaian, perdamaian tidak hanya tentang penarikan pasukan Anda. Langkah itu baik, tapi perdamaian itu tentang kebijakan Anda dan ini tentang perilaku Anda,” katanya.

“Itu berarti berhenti menduduki tanah, berhenti menggulingkan pemerintah hanya karena mereka tidak bersama Anda, berhenti menciptakan kekacauan di berbagai wilayah dunia. Perdamaian adalah mengikuti hukum internasional dan mendukung Piagam PBB. Ini damai, inilah saat Anda pantas mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian,” lanjut Assad.

Presiden Suriah kemudian mempersoalkan Hadiah Nobel Perdamaian 2009 yang diberikan kepada Presiden AS Barack Obama, yang menurut Assad baru saja terpilih dan tidak melakukan apa-apa, kecuali pindah dari rumahnya ke Gedung Putih.


“Mereka akan memberikannya kepada Trump untuk sesuatu yang serupa. Saya tidak tahu apa itu, tapi yang pasti bukan perdamaian," tambah Bashar.

Helm Putih Alat Terorisme

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas