Ibu Ini Melahirkan di Tengah Ujian Pengacara, Ketuban Pecah hingga Lanjutkan Tes di Rumah Sakit
Ibu ini melahirkan saat ujian pengacara. Dia mentaksir, kehamilannya masuk bulan 6 saat ujian nanti, tapi pandemi corona mengubah prediksinya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu melahirkan saat melakukan ujian pengacara.
Melakukan sebuah ujian atau tes, membutuhkan konsentrasi, kesiapan mental, maupun fisik seperti halnya ujian pengacara.
Namun, ibu satu ini justru melakukan hal yang lebih sulit dari sekedar ulangan biasa.
Dilansir CNN, wanita asal Illinois AS ini melahirkan di tengah waktu ujian pengacaranya.
Brianna Hill merupakan lulusan dari Loyola University School of Law di Chicago.
Brianna menjalani masa kehamilannya selama sembilan bulan sambil bersekolah.
Baca: Dikabarkan Koma Usai Melahirkan, Rachel Maryam: Aku Harus Ikhlas Kehilangan 4 Hari Pertama Eijaz
Baca: Kisah Cewek ABG Terbuai Cinta di Ladang Jagung, 10 Kali Hubungan Badan, Hamil Lalu Melahirkan
Wanita ini sebenarnya sudah menduga akan hamil besar saat ujian pengacara.
Dia mentaksir, kehamilannya masuk bulan ke-6 saat ujian nanti.
Namun, Brianna tidak pernah membayangkan ada kemungkinan lain dari perhitungannya itu.
Apalagi pandemi Covid-19 sangat berdampak pada sektor pendidikan di AS.
"Saya pikir saya hanya akan hamil 28 minggu ketika saya mengambil bar exam (ujian pengacara)," kata Brianna kepada CNN.
"Namun, karena pandemi, tes tersebut diundur hingga Oktober dan saya akan berusia 38 minggu."
"Saya bercanda tentang mengambil tes dari tempat tidur rumah sakit saya. Pelajaran yang didapat!" cerita mamah muda ini.
Ujian dilakukan secara daring selama dua hari.
Terdapat empat sesi selama waktu ujian berdurasi 90 menit tersebut.
Ujian itu mengharuskan Brianna duduk di depan komputer sepanjang waktu untuk memastikan peserta tidak mencontek.
Sebagai calon ibu yang mendekati waktu melahirkan, Brianna sempat cemas dengan ketentuan ujian itu.
Dia takut air ketubannya pecah di saat dia menyelesaikan soal-soal.
"Saya pikir saya merasakan sesuatu sekitar 30 menit setelah tes dan benar-benar berpikir, 'saya sangat berharap air saya tidak pecah begitu saja,'" kata Brianna.
Bagaimanapun juga Brianna tidak bisa begitu saja meninggalkan tes untuk periksa kandungan.
Hebatnya, dia bisa menyelesaikan ujian sesi pertama.
"Tapi saya tidak bisa pergi memeriksanya, jadi saya menyelesaikan bagian pertama."
"Begitu saya berdiri setelah selesai, saya tahu ketuban saya pecah," kenang ibu muda ini.
Namun, realita bahwa dia harus segera melahirkan tidak menghentikan semangat Brianna mencapai tujuannya itu.
"Saya istirahat, membersihkan diri, menelepon suami, bidan, dan ibu, menangis karena saya agak panik."
"Lalu duduk untuk mengambil tes kedua karena bidan saya memberi tahu bahwa saya masih punya waktu sebelum pergi ke rumah Sakit," jelas Brianna.
Brianna sampai di rumah sakit sekitar pukul 17.30 waktu setempat.
Bayinya lahir dengan selamat pada pukul 10 malam.
"Sepanjang waktu saya dan suami saya berbicara tentang bagaimana kami ingin saya menyelesaikan tes dan bidan serta perawat saya sangat setuju."
"Tidak ada pilihan lain dalam pikiran saya," katanya.
Jadi keesokan harinya, staf rumah sakit memindahkan Brianna ke kamar kosong untuk menyelesaikan ujian pengacara yang tertunda.
Baca: Ngaku Jadi Bidan, Janda Muda di Kuningan Tipu Pengacara, Ajak Pacaran lalu Pinjam Uang Rp 20 Juta
Baca: Seorang Wanita Melahirkan Tanpa Bantuan Tenaga Medis, Bidan Enggan Datang karena Ketuban Belum Pecah
Bahkan, pintunya diberi tanda 'Do Not Disturb'.
Brianna menyelesaikan sisa ujiannya di ruangan itu dan merawat bayinya saat waktu isirahat.
"Saya sangat berterima kasih atas sistem dukungan yang saya miliki di sekitar saya."
"Para bidan dan perawat telah berinvestasi dalam membantu saya tidak hanya menjadi seorang ibu tetapi juga seorang pengacara," kata Hill.
"Suami saya dan teman-teman sekolah hukum memberi saya begitu banyak dorongan sehingga saya dapat mencapai garis finis bahkan dalam keadaan yang kurang ideal."
"Dan keluarga saya, terutama saudara perempuan saya, terus mengingatkan saya bagaimana saya dapat melakukannya bahkan ketika saya tidak ada. Aku sendiri tidak terlalu yakin," ucap Brianna bersyukur dengan dukungan orang di sekitarnya.
Brianna belum menerima hasil ujian pengacara, tapi dia sudah mengantre pekerjaan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)