Malaysia Berlakukan Lockdown Lagi di Wilayah Ini hingga 27 Oktober 2020
Malaysia mengumumkan penerapan kembali MCO atau lockdown wilayah di beberapa daerah karena penyebaran gelombang ketika Covid-19.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Malaysia mengumumkan penerapan kembali Malaysia Movement Control Order (MCO) atau lockdown wilayah di beberapa daerah karena penyebaran gelombang ketika Covid-19.
Mengutip Malaysiakini, ada empat negara bagian yang dilockdwon, yakni Sabah, Selangor, Kuala Lumpur dan Putrajaya.
Lockdown akan diberlakukan untuk Sabah pada Selasa tengah malam (13/10/2020).
Sementara, Selangor, Kuala Lumpur dan Putrajaya akan memberlakukan lockdown pada Rabu tengah malam (14/10/2020).
MCO akan berlangsung selama dua pekan (13-26/10/2020 untuk Sabah dan 14-27/10/2020 untuk yang lain).
Baca juga: Takjub dengan Kekuatan Timnas U-19 Indonesia, Media Malaysia: Pertanda Segera Mendunia
Baca juga: Malaysia Airlines Terancam Tutup
Panduan MCO disusun berdasarkan arahan Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob.
Setiap pertanyaan tentang MCO diimbau untuk diajukan langsung kepada Kementerian, kemudian mereka akan memberikan pedoman-pedoman yang diizinkan dan dilarang selama lockdown.
Untuk dicatat, pemerintah Malaysia masih menyempurnakan SOP untuk lockdown wilayah dan informasi lebih lanjut akan diperbaharui.
Berikut ini yang perlu diketahui tentang MCO atau lockdown wilayah di Malaysia:
Apa itu MCO bersyarat?
Tindakan serupa pernah dilakukan Malaysia pada 4 Mei-9 Juni 2020.
Malaysia pertama kali melakukan lockdwon pada 18 Maret 2020, di mana sebagian besar bisnis ditutup dan hanya satu orang di setiap rumah tangga yagn diizinkan keluar untuk berbelanja.
Ketika situasi Covid-19 membaik, Malaysia beralih ke MCO bersayat.
Beberapa kegiatan ekonomi dibuka kembali dengan pedoman Covid-19 yang ketat
Ketika situasi Covid-19 membaik, negara tersebut beralih ke MCO bersyarat, di mana kegiatan ekonomi dilanjutkan.
Baca juga: Pasca 2 Bulan MCO, Pria di Malaysia Temukan Telur Burung dalam Sepatunya: Aku Dah Jadi Bapak
Baca juga: Penampakan Bioskop di Malaysia setelah 2 Bulan MCO, Kursi dan Karpet Penuh Jamur Mengerikan
Mengapa Malaysia kembali ke MCO bersyarat?
Sederhananya, Malaysia sekarang berada dalam keadaan yang jauh lebih buruk daripada saat gelombang kedua Covid-19 yang dipicu pertemuan keagamaan pada Maret 2020.
Gelombang ketika ini tercatat pada September 2020 ketika para migran ilegal menyebarkan virus di Penjara Tawau kemudian melarikan diri ke masyarakat.
Penyebaran virus corona di Malaysia dipercepat manakala Sabah menggelar pemilihan pada 26 September 2020.
Untuk tingkat keparahan, puncak gelombang kedua mencapai 277 kasua baru, sebagian besar terdiri dari orang asing yang ditahan di rutan.
Sementara, pada gelombang ketig aini, jumlah kasus tertinggi tercatat pada 6 Oktober 2020 dengan 691 kasus baru.
Sebagian besar yang terinfeksi Covid-19 merupakan warga Malaysia dan menular ke masyarakat.
Setiap hari, kasus infeksi mendekati rekor tertinggi.
Lebih lanjut, kebijakan memberlakukan lockdown wilayah ini ditolak pemerintahan Selangor.
Baca juga: Malaysia Perpanjang MCO Hingga 9 Juni, 72.966 WNI Telah Pulang Ke Tanah Air
Baca juga: Malaysia Rugi Rp 223 Triliun akibat Berlakukan MCO Selama Wabah Covid-19
Bisakah warga Malaysia meninggalkan rumah?
Dua orang dari setiap rumah tangga diperbolehkan melakukan perjalanan.
Perlu dicatat, mereka diizinkan untuk melakukan perjalanan bisnis, keadaan darurat dan hal-hal penting saja, seperti membeli kebutuhan bahan makan.
Seberapa jauh warga Malaysia diizinkan bepergian?
Perjalanan lintas negara bagian atau distrik tidak diperbolehkan.
Polisi akan menyiapkan penghalang jalan untuk mengontrol pergerakan.
Di Selangor misalnya, ada sembilan distrik, yaitu Gombak, Hulu Langat, Hulu Selangor, Klang, Kuala Langat, Kuala Selangor, Petaling, Sabah Bernam dan Sepang.
"Anda harus tetap di distrik Anda," tegas pedoman tersebut.
Baca juga: Malaysia Perpanjang MCO untuk Kali ke-3 hingga 12 Mei 2020
Apakah warga Malaysia perlu pergi bekerja keteka lockdown?
Sebagian besar bisnis di Malaysia akan tetap beroperasi seperti biasa.
Hanya beberapa sektor yang akan ditutup, seperti lembaga pendidikan dan pusat hiburan.
Dapatkah orangtua mengirim anaknya ke sekolah atau pusat penitipan anak?
Tidak
Semua sekolah, perguruan tinggi, universitas, lembaga pelatihan dan pusat penitipan anak akan ditutup.
Bagi pelajar yang tinggal di sekolah berasrama. Apa yang terjadi saat sekolah tutup?
Kementerian Pendidikan mengatakan Anda dapat memilih untuk tetap tinggal di asrama Anda atau menunggu orang tua menjemput siswa.
Sementara itu, sipir asrama akan bertanggung jawab atas perawatan Anda sementara sekolah akan menyediakan makanan untuk Anda.
"Jika orang tua Anda ingin menjemput Anda saat MCO bersyarat berlaku, mereka perlu memberi tahu otoritas sekolah dan meminta mereka untuk mengeluarkan surat," terang pedoman tersebut.
Bisakah warga Malaysia makan di restoran?
Tidak, makan di tempat tidak lagi diizinkan.
Restoran masih diperbolehkan buka tetapi hanya untuk dibawa pulang dan diantar.
Apakah ada batasan waktu bagi warga Malaysia untuk bepergian dan menjalankan bisnis?
Iya.
Detailnya akan segera diumumkan oleh pihak berwenang ketika informasi sudah tersedia.
Bisakah warga Malaysia berolahraga di taman?
Tidak.
Semua taman umum dan pusat rekreasi akan ditutup.
"Anda juga tidak diperbolehkan keluar untuk kegiatan rekreasi seperti berolahraga atau mengendarai sepeda," terang pedoman tersebut.
Bisakah warga Malaysia bernyanyi di karaoke?
Tidak, outlet hiburan tidak diperbolehkan untuk dibuka.
Bisakah warga Malaysia menghadiri upacara pernikahan?
Tidak, upacara pernikahan tidak diperbolehkan.
Bisakah warga Malaysia beribadah di tempat ibadah?
Tidak.
Semua tempat ibadah ditutup.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)