Rumah Ninja di Aomori Jepang Dibeli dan Dilestarikan Untuk Wisata
Bangunan tersebut sebenarnya digunakan dan dianggap sebagai satu-satunya rumah ninja yang ada di Jepang.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ninja Jepang penuh misteri termasuk rumahnya. Sebuah rumah ninja kuno telah dibeli pejabat kota Hirosaki Aomori, Sato, untuk dilestarikan dan akan dijadikan obyek turis di sana.
"Rumah rakyat tua di Kota Hirosaki, yang konon merupakan basis aktivitas kelompok ninja "Hayamichimono" dari klan Hirosaki, akan terlahir kembali sebagai fasilitas wisata," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis ini (15/10/2020).
Bangunan tersebut sebenarnya digunakan dan dianggap sebagai satu-satunya rumah ninja yang ada di Jepang.
Orang-orang yang bersangkutan berencana untuk menggunakannya sebagai fasilitas tur dan akomodasi, dan akan meneruskan sejarah shinobi (ninja) yang dibudidayakan di bagian utara Jepang kepada anak cucu.
Kelompok orang Hayamichimono diorganisir oleh klan pada tahun 1674, dipicu oleh pemantauan Ezochi (Hokkaido) yang diperintahkan oleh Keshogunan. Konon ninja kelompok tersebut juga melakukan lompatan ke depan dalam kegiatan intelijen klan selatan, yang bermusuhan.
Rumah besar yang berdiri di dekat Kastil Hirosaki dibangun pada akhir zaman Edo dan merupakan rumah kayu satu lantai. Akan ada mekanisme "ketegangan Uguisu" untuk memberitahukan invasi orang, dan ruang di mana orang dapat bersembunyi di balik kamar tamu. Tampaknya itu digunakan sebagai "tempat persembunyian" untuk klan Hayamichi di masa lampau.
Dimiliki oleh Hideaki Aida (84), seorang wiraswasta di Kota Aomori, selama sekitar 30 tahun.
Biaya pemeliharaan ratusan ribu yen setahun adalah beban, dan sehingga mencari pembeli.
Mitsumaru Sato (63), seorang karyawan kota mengangkat kembali kekayaan sejarah itu mengetahui krisis kelangsungan hidup dalam sebuah artikel surat kabar Sato menawarkan untuk membelinya.
"Saya ingin melestarikan sebuah rumah mewah yang berharga, yang langka di Jepang."
Pada konferensi pers di sebuah mansion tanggal 13 Oktober lalu, Profesor Shigeto Kiyokawa dari Universitas Aomori, yang terlibat dalam kegiatan "bertahan hidup", menjelaskan, "Ini sebenarnya digunakan sebagai basis kegiatan para ninja, dan rumah ninja yang ada itu dianggap satu-satunya di Jepang dan memiliki nilai budaya yang tinggi."
Sementara Sato pun ikut menambahkan.
"Saya ingin memanfaatkannya agar banyak orang bisa datang dan mengenai sejarah ini."
Sato akan mengadakan tur untuk warga perfektur bulan depan dengan kerjasama dari Aomori Dai Ninja Club, di mana Profesor Kiyokawa bertindak sebagai penasehat.
Renovasi bangunan juga direncanakan, bertujuan untuk dibuka sebagai fasilitas wisata yang juga dapat menjadi rumah tamu dua tahun kemudian sebagai prospek yang menjanjikan baik.
Sementara itu baru saja terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com
Rumah ninja dibeli Sato dengan harga 20 juta yen.