Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakistan Undang Perusahaan AS Tanam Investasi dan Teknologi Canggih

Menteri Informasi Federal Pakistan Shibli Faraz mengatakan negaranya tentu saja menyambut baik investasi yang masuk dari perusahaan AS

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, ISLAMABAD - Menteri Informasi Federal Pakistan Shibli Faraz mengatakan negaranya tentu saja menyambut baik investasi yang masuk dari perusahaan asal Amerika Serikat (AS).

Ia juga mengungkapkan keinginannya agar perusahaan AS menghadirkan teknologi canggih.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (16/10/2020), dalam pertemuan dengan pejabat AS d’affaires Angela Aggeler, Faraz menyampaikan Pakistan sangat menghargai hubungan baik dengan AS dan siap untuk lebih memperkuat kerja sama.

Baca juga: BREAKING NEWS : Kelompok Bersenjata Sergap Konvoi Menuju Karachi, Tewaskan 14 Orang di Pakistan

Aggeler pun setuju dengan pandangan Faraz dalam mempromosikan kerja sama ekonomi antara kedua negara.

Saat membahas bentuk kerja sama baru di tengah pandemi virus corona (Covid-19) Faraz menilai penjangkauan digital sangat membantu aktivitas bisnis dan transaksi online.

"Itu merupakan pembelajaran yang luar biasa bagi kami," kata Faraz.

Berita Rekomendasi

Perlu diketahui, AS telah menjadi salah satu investor teratas di Pakistan selama dua dekade terakhir.

Investasi besar terkonsentrasi pada barang konsumsi, bahan kimia, energi, pertanian, outsourcing proses bisnis, transportasi, dan komunikasi.

AS juga merupakan negara tujuan ekspor terbesar Pakistan, dengan perdagangan bilateral kedua negara mencapai 6,5 miliar dolar AS pada tahun lalu.

Tahun lalu, Pakistan mengalami arus masuk uang asing yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hal itu karena investor terpikat oleh suku bunga tinggi dan janji reformasi ekonomi di Pakistan.

Menurut Penasihat Keuangan Perdana Menteri Imran Khan, Abdul Hafeez Shaikh, investasi asing langsung melonjak 200 persen pada paruh pertama tahun 2019.

Sementara investor global membeli obligasi satu tahun senilai 642 juta dolar AS pada bulan November saja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas