Beda dengan Ayahnya, Putri Pengacara Pribadi Donald Trump Terang-terangan Pilih Joe Biden
Putri pengacara pribadi Presiden Donald Trump lantang menyebutkan dukungan kepada capres Demokrat, Joe Biden.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Putri pengacara pribadi Presiden Donald Trump lantang menyebutkan dukungan kepada capres Demokrat, Joe Biden.
Dilansir CNN, Caroline Giuliani merupakan anak dari mantan Wali Kota New York City sekaligus pengacara pribadi presiden Trump, Rudy Giuliani.
Berbanding terbalik dengan ayahnya, Caroline mendesak masyarakat AS mengakhiri pemerintahan Trump.
Dia menyatakan akan memilih Joe Biden-Kamala Harris secara terang-terangan.
Dalam artikel Vanity Fair yang terbit pada Kamis (15/10/2020), Caroline meminta pemilih mengakhiri 'pemerintahan teror' Trump.
Baca juga: Trump Bakal Tinggalkan AS Jika Kalah dari Joe Biden?
Baca juga: Tiga Tawaran Super-Fantastis yang Ditepis Lionel Messi: Jet Pribadi Donald Trump Saja Lewat
Sekaligus 'memilih presiden yang berbelas kasih dan baik'.
Caroline secara tidak langsung menyadari bahwa dia berbeda pandangan dari ayahnya.
"Saya mungkin tidak dapat mengubah pikiran ayah saya, tetapi bersama-sama, kita dapat memilih pemerintahan beracun ini keluar dari jabatannya," kata Caroline.
Dalam pemilihan sebelumnya, putri Rudy Giuliani juga mendukung kandidat Demokrat secara terbuka.
Pada Kamis, The Washington Post melaporkan bahwa Gedung Putih diperingatkan Rudy Giuliani diduga menjadi alat disinformasi.
Yakni untuk memberikan informasi salah soal Rusia kepada Presiden.
"Jika menjadi putri seorang wali kota polarisasi yang menjadi bulldog pribadi presiden telah mengajari saya segalanya, itu adalah bahwa korupsi dimulai dengan 'laki-laki dan perempuan', kroni yang menciptakan ruang gema kebohongan dan kepatuhan untuk menjaga kedekatan mereka dengan kekuasaan," tulis Caroline Giuliani.
"Kami telah melihat iklan ini membuat mual dengan Trump dan kader penjilat tingkat tinggi (mereka yang tidak dihukum)," tambahnya.
Dia menuduh Trump dan pendukungnya menggunakan label presiden untuk membuat ketidakadilan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.